Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA- Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia atau BP3MI NTT bekerja sama dengan Lembaga Pengembangan Masyarakat Lembata (Barakat) mengadakan pelatihan keterampilan untuk keluarga Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan keluarga TKI Purna di Kabupaten Lembata.
Pelatihan itu berfokus pada teknik pengeringan ikan menggunakan metode solar dryer serta cara memproduksi minyak kelapa asli dengan kadar air rendah.
Pelatihan yang berlangsung selama empat hari (13-16 Agustus 2024) ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pendapatan keluarga PMI dan TKI Purna di daerah tersebut.
Lembata, yang dikenal sebagai salah satu daerah penghasil ikan di NTT, memiliki potensi besar dalam pengembangan industri pengolahan ikan.
Namun, teknik pengolahan yang tradisional sering kali menyebabkan hasil produksi tidak optimal.
Dengan metode solar dryer, ikan dapat dikeringkan dengan lebih efisien dan higienis, sehingga menghasilkan produk dengan kualitas yang lebih baik dan masa simpan yang lebih panjang.
"Produk yang mereka hasilkan, ikan kering dengan teknologi yang digunakan solar dryeyer," ungkap Direktur Lembaga Pengembangan Masyarakat Lembata (Barakat), Benediktus Bedil, Jumat 16 Agustus 2024 siang.
Baca juga: Sejak Januari 2024, BP3MI NTT Telah Menerima 48 Jenazah PMI Non Prosedural
Selain pelatihan pengeringan ikan, peserta juga diberikan pelatihan dalam pembuatan minyak kelapa asli.
Minyak kelapa, yang merupakan salah satu komoditas unggulan di NTT, memiliki permintaan yang tinggi baik di pasar lokal maupun internasional.
Pelatihan itu diharapkan dapat membantu keluarga PMI dan TKI Purna dalam mengolah kelapa menjadi minyak dengan kualitas tinggi, sehingga dapat meningkatkan nilai jual produk mereka.
"Minyak kelapa yang tahan lama tidak bau tengik dalam waktu singkat karena kadar airnya sudah dikurangi menggunakan batu siolida, agar kadar airnya bisa turun sampai 0,2 persen sehingga bisa disimpan dalam waktu lama bahkan sampai satu tahun," ujarnya.
Benediktus Bedil juga mengatakan, pelatihan tersebut tidak hanya memberikan pengetahuan teknis, tetapi juga mendorong peserta untuk lebih percaya diri dalam mengembangkan usaha di bidang pengolahan ikan dan produksi minyak kelapa.
"Kami ingin memberdayakan keluarga PMI dan TKI Purna agar mereka dapat mandiri secara ekonomi dan mampu memanfaatkan potensi lokal dengan maksimal," terangnya.
Pelatihan ini diikuti oleh puluhan peserta yang berasal dari berbagai desa di Lembata. Mereka mendapatkan bimbingan langsung dari para ahli dalam bidang pengolahan ikan dan produksi minyak kelapa.
Baca juga: BP3MI NTT Tangani 58 PMI dalam Empat Kategori Masalah di Tahun 2024