Ia juga meminta agar aturan mengenai bobot sapi dapat lebih fleksibel, mengingat genetik sapi NTT yang semakin kecil.
David, salah satu rekan Tono, menambahkan bahwa petani sering merasa dirugikan oleh peraturan yang ada.
"Kami pengusaha siap membantu petani menjual ternak ke luar pulau, namun perizinan yang rumit menghambat proses ini," ujarnya.
Tono dan David berkomitmen untuk berkoordinasi dengan pemerintah Kabupaten Kupang guna mencari solusi yang tidak menghambat pengiriman ternak, sekaligus mendukung usaha petani.
Mereka berharap peraturan yang ada dapat ditinjau kembali agar lebih mendukung pertumbuhan industri peternakan di NTT.
Dengan terpilihnya Tono Sutami sebagai ketua baru HP2SK, harapan baru pun muncul bagi para pengusaha dan petani di NTT.
Mereka optimis bahwa kepemimpinan baru ini akan mampu mengatasi berbagai tantangan yang ada dan membawa kemajuan bagi industri peternakan di daerah tersebut. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS