Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 4 Agustus 2024, “Akulah Roti Hidup”

Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Rabu 23 Agustus 2023 dengan judul Kita Hanyalah Pekerja Kebun Anggur.

Oleh: Bruder Pio Hayon,SVD

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Minggu 4 Agustus 2024, “Akulah Roti Hidup”

Hari MInggu Biasa Pekan XVIII

Bacaan I:Kel. 16: 2-4.12-15

Bacaan II: Ef. 4: 17.20-24

Injil: Yohanes 6:24-35                                                                     

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai sejahtera untuk kita semua.Roti di belahan dunia yang lain adalah justru menjadi makanan pokok yang terbuat dari gandum atau jenis tepung lainnya.

Namun ada juga roti bukan menjadi makanan pokok tapi hanya sekedar untuk menjadi snack saja atau makanan ringan saja.

Intinya adalah setiap orang butuh roti untuk makan entah itu sekedar snack atau menjadi makanan pokok dan dapat memberi kehidupan bagi yang menyantapnya. Roti juga dapat memberikan kehidupan manusia.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Hari minggu ini kita merayakan hari minggu biasa pekan ke XVIII. Bacaan-bacaan yang akan kita renungkan adalah tentang roti yang memberikan kehidupan bagi manusia. Dalam bacaan pertama kita mendengartentang kisah bangsa Israel dalam perjalanan mereka saat keluar dari Mesir menuju tanah terjanji.

Di padang gurun Sin terletak di antara Elim dan gunung Sinai, bangsa Israel mengeluh kepada Musa dan Harun yang mulai kelaparan dan membandingkan hidup mereka saat di Mesir dan saat di padang gurun ini bahkan sambil berpikiran bahwa ini adala perjalanan untuk membunuh bangsa itu.

Tuhan mendengar keluh kesah mereka dan memberikan Manna pada pagi hari dan akan memberikan burung untuk menjadi daging bagi mereka. Dalam pengembaraan di padang gurun Tuhan memberi Manna dari langit kepada umat Israel.

Sebetulnya dalam pengembaraan hidup kita di bumi ini, semua kita pun mendapat rezeki sehari-hari dari Tuhan, tapi sering kita abaikan keajaiban kasih karunia-Nya dan karena itu kita lupa bersyukur bahkan dalam situasi tak menentu seperti di ‘padang gurun’ hidup kita.

Halaman
12

Berita Terkini