Selain itu, dengan asupan nutrisi yang baik, maka #SDGs nomor 1 (pemberantasan kemiskinan), 8 (kerja layak dan pertumbuhan ekonomi), dan 10 (pengurangan kesenjangan) bisa diwujudkan.
Bila ekosistem penyediaan hingga pemanfaatan energi berbasis biomassa dan kompor biomassa ini dapat dibangun di kabupaten Sikka, maka Yuki yakin akan tercipta multiplyer effect yang menyasar pada ketersediaan lapangan kerja baru.
Hal ini bisa dimulai dari penyediaan bahan baku biomassa khususnya cangkang kemiri, transporter, hingga para pembuat kompor biomassa.
Belum lagi, ketersediaan energi yang murah akan membentuk ekosistem di kalangan rumah tangga, penjual sayur dan lauk pauk, hingga petani, peternak, dan nelayan.
Terkait dengan tungku biomassa untuk mendukung program makan bergizi gratis di Kabupaten Sikka, Praktisi energi, Riki Ibrahim mengatakan keberlimpahan material biomassa menjadi kunci kemandirian energi.
Dengan sumber daya alam yang berlimpah, termasuk ikan-ikan yang segar, maka Riki meyakini bahwa program makan bergizi gratis dapat berjalan sukses dan bisa menjadi percontohan bagi penerapan program yang sama di daerah lain di Indonesia.
Arief Noerhidayat selaku pimpinan perusahaan rintisan comestoarra.com juga mendukung pernyataan Riki.
Menurut Arief, tungku biomassa dan bahan baku biomassa untuk memasak sudah cukup populer bagi sebagian besar masyarakat di wilayah Flores.
Pernyataan ini didasari pada kesuksesan implementasi tungku biomassa di wilayah Flores , di antaranya di Kabupaten Ende pada tahun 2022 dan Kabupaten Ngada pada tahun 2023.
Arief menyatakan, dukungan Yuki sangat membantu perusahaan rintisan comestoarra dalam mengembangkan tungku biomassa.
Arief juga meyakin bahwa niat baik dari Yuki untuk menghadirkan tungku biomassa dan bahan bakar berbasis biomassa untuk mendukung program makan bergizi gratis adalah ide yang sangat brilian. (*)