Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo
POS-KUPANG.COM, ENDE - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Ende ( Direktur RSUD Ende ), dr Ester Jelita Puspita akhirnya memberi konfirmasi terkait uang Rp 3 Miliar di rumah sakit itu yang diduga hilang.
Menurut dr Ester Jelita Puspita, uang Rp 3 Miliar itu bukan hilan tetapi selisih perhitunga.
Hal itu disampaikan Direktur RSUD Ende, dr. Ester Jelita Puspita saat dikonfirmasi Kamis, 25 Juli 2024 pagi di aula lantai dua RSUD Ende.
Di awal penjelasan, dr. Ester Jelita Puspita menyebut uang tersebut merupakan dugaan penyalahgunaan keuangan yang terungkap saat pergantian bendahara penerimaan beberapa bulan setelah dirinya dilantik menjadi Direktur RSUD Ende pada Desember 2023 lalu.
Baca juga: Soal Uang Rp 3 Miliar Hilang di RSUD Ende, Kejari Segera Lakukan Penyelidikan
"Kenapa saya ganti bendahara karena bendahara yang lama sudah lima tahun jadi perlu ada pergantian bendahara, pada saat pergantian bendahara itu masih menunggu SK dan setelah SK turun terjadilah pergantian bendahara dari bendahara lama ke bendahara baru dan terjadilah selisih keuangan," jelas dr. Ester Jelita Puspita.
SK pergantian bendahara penerimaan RSUD Ende, kata dia diterima pada bulan Mei 2024 lalu. Dan saat itulah diketahui adanya selisih keuangan di RSUD Ende sebesar Rp 3 miliar.
Setelah diketahui adanya selisih, lanjut dia, dibentuklah tim audit internal untuk dilakukan pengumpulan data (Puldata) dan hasilnya dilaporkan ke Pj Sekda Ende dan sesuai arahan orang nomor satu di Kabupaten Ende dan berdasarkan regulasi, pihak RSUD Ende harus melaporkan hasil audit tim internal ke Inspektorat Kabupaten Ende dan akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Dia juga mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan oleh Inspektorat Kabupaten Ende hasilnya, kata dia biarlah APH yang akan menindaklanjuti.
Baca juga: Uang Rp 3 Miliar Hilang di RSUD Ende, Feri Taso: Ini Lucu
Terkait dengan sumber dan peruntukannya, dr Ester Jelita Puspita tidak menjawab secara pasti namun menyebut tim internal masih merekap semua data untuk mengetahui selisih keuangan sebesar Rp 3 miliar itu dari mana saja dan peruntukannya apa saja.
"Itu yang masih kita telusuri oleh tim khusus jadi nanti kami bersurat ke Inspektorat yang akan melakukan pemeriksaan," jelas dia.
Dikatakan dr Ester, sumber penerimaan di RSUD Ende sendiri bersumber dari klaim BPJS Kesehatan dan penerimaan pasien umum.
Dari dua sumber itu dia belum mengetahui dari sumber mana yang terjadi selisih. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS