POS-KUPANG.COM. KUPANG - Renungan Harian Kristen Sabtu 6 Juli 2024, Ilmu Pengetahuan dan Kebenaran, merujuk pada KITAB EFESUS 1:15-23.
Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil yang diterbitkan Gereja Masehi Injili di Timor ( GMIT ).
POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari anggota Tim Penulis Komunitas Suluh Injil edisi Juli 2024.
Suluh Injil Renungan Harian Juli 2024 merupakan Bulan Pendidikan dengan Tema "GMIT BERHIKMAT”.
Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen berikut ini:
Seorang teolog Kristen bernama Cornelis Van Til mengatakan bahwa usaha mencari dan mempelajari kebenaran dari pengetahuan sejati, harus dimulai dari wahya Allah.
Jika manusia tidak kembali kepada wahyu Allah maka manusia tidak akan memiliki pengetahuan tentang kebenaran sejati.
Oleh karena Allah sendirilah Perancang dan Pencipta dunia maka hanya Allah sendiri jugalah yang memiliki pengetahuan dan kebenaran secara penuh dan tuntas.
Dari zaman ke zaman manusia dikelilingi oleh berbagai informasi dan ilmu pengetahuan yang dapat membuat manusia sampai kepada kesimpulan tentang kebenaran subyektif dan tidak ada kebenaran mutlak.
Rasul Paulus mengatakan bahwa semua ilmu pengetahuan itu hanyalah informasi dan bukan kebenaran. Rasul Paulus mengajarkan jemaat Efesus untuk membedakan pengetahuan dan kebenaran.
Kebenaran mengandung pengetahuan yang mendidik orang untuk memiliki rasa takut dan hormat kepada Allah. Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita bahwa bukan kita yang mencari Allah dengan berbekal pengetahuan yang kita miliki.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Jumat 5 Juli 2024, "Berhikmat Dalam Iman"
Tetapi sebaliknya Allahlah yang mencari kita dan ini sudah terjadi sejak kejatuhan manusia di taman Eden. Allah berkenan mencari kita dan tindakan Allah ini menyatakan tentang siapa diri-Nya dan seperti inilah Ia mau kita mengenal dan mengetahui tentang Dia.
LANGKAH IMAN.
Firman Tuhan ini mengajarkan kepada kita bahwa fokus hidup manusia dalam mencari kebenaran bukanlah melakukan terobosan besar bagi dunia melalui ilmu pengetahuan, melainkan mengejar kesalehan hidup yang takut akan Tuhan, melalui pengembangan berbagai bidang ilmu pengetahuan, baik sosial, teknis, maupun seni.
Melalui berbagai ilmu pengetahuan, hendaknya setiap orang beriman semakin menghormati dan takut akan Tuhan.