POS-KUPANG.COM - Sholat taubat adalah amalan yang dikerjakan ketika seseorang ingin bertaubat kepada Allah SWT dari dosa-dosa yang dilakukannya.
Setelah mendirikan Sholat Taubat ada dia yang bisa dibaca untuk melengkapi ibadah sunnah tersebut, yakni Doa Setelah Sholat Taubat.
Berikut Doa Setelah Sholat Taubat yang sering diamalkan Rasulullah SAW.
Doa Taubat yang Diajarkan oleh Rasulullah SAW
Baca juga: Bacaan Sayyidul Istighfar, Doa Setelah Sholat Ashar dan Sholat 5 Waktu lengkap dengan Keutamaannya
Rasulullah SAW mengajarkan lafal atau doa taubat ini kepada Sayyidina Abu Bakar As-Shiddiq RA:
اَللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا, وَلَا يَغْفِرُ اَلذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ, فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ, وَارْحَمْنِي, إِنَّكَ أَنْتَ اَلْغَفُورُ اَلرَّحِيمُ
Arab Latin: Allāhumma innī zhalamtu nafsī zhulman katsīran (tercatat "kabīran" pada sebagian riwayat), wa lā yaghfirud dzunūba illā anta, faghfir lī maghfiratan min 'indika, warhamnī, innaka antal ghafūrur rahīmu.
Artinya: Tuhanku, sungguh aku telah menganiaya diri sendiri dengan penganiayaan yang banyak (sebagian riwayat 'yang besar'). Tiada yang dapat mengampuninya kecuali Engkau. Anugerahkanlah ampunan dari sisi-Mu. Rahmatilah aku. Sungguh, Kau maha pengampun, lagi maha penyayang," HR Bukhari dan Muslim.
Selain itu Anda juga bisa membaca Doa Setelah Sholat Taubat yang dibaca Nabi Yunus dan Nabi Adam AS
Doa Setelah Sholat Taubat yang dibaca Nabi Yunus
لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Arab Latin: Lā ilāha illā anta. Subhānaka innī kuntu minaz zhālimīna.
Artinya: "Tiada tuhan selain Allah."( Surat Al-Anbiya ayat 87)
Baca juga: Ini Urutan Dzikir dan Doa Setelah Sholat Ashar, Berikut Keutamaan Sayyidul Istighfar
Doa Setelah Sholat Taubat yang dibaca Nabi Adam dan Siti Hawa
Lafal Taubat Nabi Adam dan Siti Hawa
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Arab Latin: Rabbanā zhalamnā anfusanā. Wa illam taghfir lanā wa tarhamnā, lanakūnanna minal khāsirīna.
Artinya: "Wahai Tuhan kami, kami telah menganiaya diri sendiri. Jika Kau tidak mengampuni dan menyayangi kami, niscaya kami termasuk hamba-Mu yang merugi."( Surat Al-A'raf ayat 23.)
Tata Cara Sholat Taubat
Tata cara pelaksanaan sholat taubat tidak berbeda dengan pelaksanaan sholat sunnah pada umumnya. Nah, agar lebih paham, berikut ini Tata Cara Sholat Taubat:
1. Membaca niat
أُصَلِّي سُنَّةَ التَّوْبَةِ
Arab Latin: Ushallî sunnatat taubati
Artinya: "Saya berniat sholat sunnah taubat"
2. Takbir dan dilanjutkan membaca surah al-Fatihah
3. Membaca salah satu surah dalam Alquran
4. Rukuk
5. I'tidal
6. Sujud
7. Duduk di antara dua sujud
8. Sujud kedua
9. Kembali berdiri untuk rakaat kedua kemudian dilanjutkan membaca surah al-Fatiha
10. Membaca salah satu surah dalam Alquran
11. Rukuk
12. I'tidal
13. Sujud
14. Duduk di antara dua sujud
15. Sujud kedua
16. Tahiyat akhir
17. Salam
18. Membaca istighfar
Istighfar dibaca dengan disertai penyesalan, tekad kuat untuk menjauhkan diri dari perilaku dosa dan tidak akan mengulanginya lagi.
Namun demikian, Syekh Nawawi juga menganggap sah sholat taubat yang dilakukan setelah orang yang bersangkutan bertaubat, bukan sebelumnya.
Baca juga: Doa Setelah Sholat Qiyamul Lail yang Sering Dibaca Rasulullah SAW,Tahajud,Tasbih hingga Sholat Hajat
Syarat Agar Taubat Diterima Allah SWT
Melansir artikel NU Online berjudul '3 Syarat yang Harus Dipenuhi agar Tobat Diterima', menurut ulama Ahlussunnah wal Jamaah, setidaknya ada tiga syarat diterimanya taubat seorang muslim.
Berikut tiga syarat agar taubat diterima oleh Allah SWT:
Menyesali kesalahan yang telah dilakukan;
Meninggalkan kesalahan yang telah dilakukan;
Berjanji tidak akan mengulangi perbuatan maksiat serupa.
Ketiga syarat tersebut didasarkan pada penjelasan yang ada di dalam kitab Risalatul Qushairiyah yang sering dikaji di kalangan pesantren, tentang syarat taubat. Berikut ini penjelasannya:
شرط التوبة حتى تصح ثلاثة اشياء: الندم على ما عمل من المخالفات، و ترك الزلة في الحال، و العزم على ان لا يعود إلى مثل ما عمل من المعاصي. فهذه الاركان لا بد منها، حتى تصح توبته.
Artinya: Bahwa syarat sampai diakui sebagai tobat yakni melingkupi tiga hal. Pertama, menyesali kesalahan yang telah dilakukan. Kedua, meninggalkan kesalahan dalam keadaan apapun dan ketiga menetapkan atau berjanji tidak akan mengulangi perbuatan maksiat serupa. Maka rukun-rukun ini adalah wajib, agar tobatnya menjadi sah. (Imam Abi al-Qasim al-Qusyairy, al-Risalah al-Qusyairiyah, Jakarta, Dar al-Kutub al-Islamiyah, 2011, halaman: 127.) (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS