Berita Sabu Raijua

BUMDes Desa Menia Sabu Raijua Tekankan Sektor Pariwisata dan Ekonomi Keluarga 

Penulis: Agustina Yulian Tasino Dhema
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah satu kolam ikan milik pemerintah Desa Menia di Hutan Mata air Wi Mada Bubu, Desa Menia Kecamatan Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Asti Dhema

POS-KUPANG.COM, SEBA - BUMDes Desa Menia, Kecamatan Sabu Barat Kabupaten Sabu Raijua, NTT tekankan pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi keluarga.

Penjabat Kepala Desa Menia, Yohanis Logo Buke mengatakan, BUMDes Desa Menia saat ini masih dalam proses pembenahan usia terkendala dalam laporan pertanggungjawaban. Saat ini sudah mencapai 70 persen peralatan seperti tengki air, tenda-tenda, traktor bisa digunakan saat musim hujan maupun musim kemarau.

Meski sudah dibenahi, namun kendala saat ini adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang mengelola BUMDes ini masih minim. Sehingga setelah pertanggungjawabannya selesai, akan dilakukan pemilihan  pengurus baru.

"Lalu kita memberikan contoh yang ada karena walaupun sederhana tetapi jalan. Laporan keuangannya pun jelas. Ada bukti,ada hasil dari yang kita tangani sekarang,"ngkpa Yohanis pada Rabu, 29 Mei 2024.

Baca juga: 25 Guru PAK SD di Sabu Raijua Ikut Pembinaan Peningkatan Kompetensi 

Ia melanjutkan, untuk sementara BUMDes masih dalam taraf perbaikan, ia melihat potensi-potensi yang ada seperti si sektor pariwisata dan pihaknya menyiapkan tempat-tempat wisata dengan sumber air yang ada untuk potensi usaha ikan air tawar yang dalam beberapa waktu ke depan akan dipanen.

"Yang kami tekankan sekarang ini di sektor pariwisata dan ekonomi keluarga. Ekonomi keluarga seperti yang dimaksud adalah seperti sektor perikanan ada kolam, di sektor perkebunan ada kelompok-kelompok tani sayur, hortikultura dan kelompok peternak kecil dan besar,"jelasnya.

Tujuan pembentukan kelompok-kelompok masyarakat ini juga bisa menjadi salah satu solusi untuk menertibkan ternak di desa Menia yang sejak dulu membudaya jadikan wilayah ini untuk melepaskan ternak sehingga banyak hewan ternak dari luar desa yang dilepas bebas di Menia.

Menurutnya, salah satu budaya sejak dulu di Sabu adalah tanaman yang dipagari dan hewan ternak dilepas bebas. Dengan kemajuan zaman, pasti ada pergeseran-pergesaran sehingga tidak lagi filosofi itu yang dibangun tetapi hewan ternak yang harus diikat atau dikandangkan. Hal ini mendorong terbitnya Perdes.

Untuk memulai langkah ini, pemerintah Desa Menia menyiapkan kebun percontohan di halaman kantor desa Menia yang nantinya ditanamkan tanaman. Maksudnya, masyarakat bisa mengambil contoh dengan air yang sedikit bisa menghasilkan tanaman seperti lombok, sayur mayur, dan membuat bak ikan air tawar.

Selain itu di halaman kantor Desa Menia juga disediakan  taman baca bagi anak sekolah dan masyarakat dengan menyediakan buku-buku pedoman cara menanam dan beternak yang baik. Kehadiran taman baca ini merupakan kolaborasi Pemeeinta Desa Menia dengan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Sabu Raijua.

Di taman baca ini juga disediakan WiFi gratis bagi anak-anak sekolah dan ke depannya akan dibuatkan kafe. Invasi ini dibuat agar kantor desa bukan hanya sekadar gedung tetapi juga taman bermain, taman baca, tempat rekreasi.(dhe)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkini