Tokoh NTT

Profil Tokoh NTT, Polikarpus Meo Lulusan Ilmu Kimia yang Banting Setir Mengelola Rumah Makan RW

Penulis: Edi Hayong
Editor: Edi Hayong
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polikarpus Meo (kanan) bersama putranya. Om Poli merupakan lulusan dari FKIP Undana program studi Ilmu Kimia yang tidak menjadi guru tetapi banting stir mengelola usaha kuliner.

POS-KUPANG.COM- Pemilik nama lengkap Polikarpus Meo, A.Md atau akrab dipanggil Om Poli, untuk warga yang gemar kuliner daging anjing atau RW di Kota Kupang, Ibu kota Provinsi NTT bukan nama yang asing.

Pria kelahiran Kelewae, Kecamatan Boawae Kabupaten Nagekeo memiliki keahlian khusus meramu lauk RW dari usaha kecil-kecilan berupa rantangan sejak tahun 1992.

Perlahan namun pasti, lulusan Ilmu Kimia pada Fakultas Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Nusa Cendana Kupang tahun 1993 itu terus mengembangkan usahanya.

Berbekalkan ijazah guru dan Akta Mengajar tidak menjadi modal dasar buat Om Poli masuk ke ruang kelas untuk mengajar ilmu Kimia.

Justru Om Poli membaca peluang dengan membuka usaha daging RW yang kala itu dibuka sebuah warung kecil di ujung Bundaran El Tari Kantor Gubernur NTT.

Di pondok sederhana dan jauh dari kebisingan, Om Poli bersama sang istri dan kerabatnya membuka usaha.

Ibarat kata pepatah, dimana ada gula di situ pasti semut akan mendekat. Maka benar dari 'mulut gram' usaha Om Poli lambat laun menjadi terkenal.

Baca juga: Profil Tokoh NTT, Hj Ening Murtiningsih Sosok Penggerak Program Desa Madani di NTT

Bukan saja peminat daging RW di Kota Kupang saja tetapi dari luar Kota Kupang pun akan menuju ke warung sederhana Om Poli.

Usaha Om Poli dari pembuatan daging RW ini mampu menarik peminat dari semua kalangan.

Soal harga sangat terjangku dengan menyesuaikan kantong kelas menengah ke bawah.

Suami dari Susana Ine dan Ayah dari Marianus Bu, Yohanes Dela Sale dan Martinus Yustisio Meo tidak pernah malu bahkan minder dengan usaha rintisan yang kala itu baru bisa dihitung dengan jari.

Bahkan untuk membiayai selama di bangku kuliah, usaha pembuatan daging RW sudah dilakoninya.

Om Poli saat ditemui di Warung RW Om Poli 2, cabang usahanya di bilangan Jalan Piet A. Tallo Kelurahan Oesapa Selatan Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang, Rabu 22 Mei 2024 melintanikan perjuangan usahanya itu.

Usahanya ini boleh dikatakan dengan racikan bahan alamiah dengan ramuan aneka rempah dan juga Raa Rete (Nasi khas Bajawa).

Berkat usahanya yang dirintis perlahan namun pasti itu, kini telah berkembang dan usahanya diberikan kepercayaan kepada sang buah hati putra sulungnya, Marianus Bu'u.

Baca juga: Profil Tokoh NTT, Sosok Yosni Herin dari Dunia Wartawan Menjadi Bupati Flores Timur NTT

Sementara di lokasi yang sama dengan usaha di gedung berlantai 2 itu, dimanfaatkan putra keduanya sebagai tempat usaha Play Station, dengan menyediakan aneka jajan dan minuman ringan (Soft drink).

Om Poli selalu mengajarkan kepada ketiga putranya tentang jiwa usaha dan harus bisa mandiri.

Tidak boleh melihat apa yang telah ada, namun harus mampu berdiri di kaki sendiri.

Karena melanjutkan kehidupan selanjutnya adalah pribadi masing-masing bukan orang tua, sanakfamly atau orang di sekitar.

"Tanggung jawab dan penentuan nasib adalah diri dan pribadi masing - masing, bukan orang lain," kata Om Poli.

Ia mengajak kaum muda dan generasi milenial saat ini, untuk tidak boleh gengsi bahkan malu dengan merintis usaha.

"Sukses tidak perlu menunggu tua, kalau bisa sukses usia muda, kenapa harus ditunda," pungkasnya. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkini