“Pembinaan pewarna alam bukan sesuatu yang baru bagi Masyarakat Sumba Timur. Peran kami hanya menyegarkan kembali ingatan mereka tentang segala manfaat penggunaan warna alam bagi wastra yang mereka produksi," katanya.
Baca juga: Dua Hari di Sumba Timur Mensos RI Sambangi ODGJ, Penyandang Disabilitas dan Warga Pra-Sejahtera
"Alam di Sumba Timur sejatinya memiliki potensi besar untuk budi daya bahan pewarna alam yang dapat menopang keberlangsungan tradisi tenun warna alam,” tambah Ketua WARLAMI, Myra Widiono.
Pelatihan yang diselenggarakan Bakti BCA dan WARLAMI merupakan salah satu wujud komitmen perseroan memberi dampak positif bagi masyarakat.
BCA percaya bahwa pemberdayaan komunitas secara optimal akan berdampak positif pada kelestarian ekosistem.
Hal tersebut akan menciptakan siklus yang saling berpengaruh untuk menciptakan kehidupan lebih baik lagi. (zee)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS