SPS Awards tahun ini menghadirkan beberapa kategori kompetisi, yakni Indonesia Print Media Awards (IPMA), Indonesia inhouse Magazine Awards (InMA), Indonesia Young Readers Awards (IYRA), Indonesia Students Media Awards (ISMA), dan Indonesia Digital Media Awards (IDMA).
“Suatu yang menggembirakan untuk jumlah entry IPMA ada kenaikan entry dibanding tahun lalu. Begitu juga jumlah entry, ISMA dan IDMA ada kenaikan jumlah entry dibanding tahun lalu," ujar Ruswita.
Hal ini, diakui Ruswita, mengindikasikan bahwa media-media cetak bisa bertahan dan tetap eksis. Kemudian media-media kampus juga masih disukai, dan portal berita juga berkembang baik.
"Insya Allah dengan Industri media bisa tetap eksis serta mampu melakukan transformasi ke platform digital dengan mengembangkan juga media-media portal beritanya,” ungkapnya.
Dikatakan, SPS merupakan organisasi perusahaan pers tertua yang lahir 78 tahun lalu, di mana sebagian besar anggotanya adalah perusahaan-perusahaan media cetak. Untuk memotivasi dan mengapresiasi para pengelola media cetak, untuk ke 15 kalinya menyelenggarakan SPS Award.
“Sejalan dengan perkembangan teknologi digital, selain mengompetisikan IPMA, InMA, IYRA dan ISMA, SPS juga mengapresiasi media-media yang sudah melakukan transformasi ke platform digital, melalui IDMA, Indonesia Digital Media Award,” ungkap Ruswita.
SPS Awards 2024, lanjut Ruswita, peran pers dalam membangun demokrasi saat ini telah terimplementasikan dalam berbagai peran penting. Di mana pers tidak saja semata menjadi institusi penyebarluasan informasi bagi publik, tetapi juga merepresentasikan fungsi kontrol, fungsi kritik, sekaligus memberikan ruang bagi partisipasi publik.
Pers adalah salah satu elemen penting penopang demokrasi.
"Maka, keberadaan pers yang sehat, baik itu sehat secara bisnis maupun produk, adalah keniscayaan, demi mewujudkan demokrasi yang kuat,” pungkas Ruswita.
Sekretaris Jenderal SPS Pusat, Asmono Wikan, mengapresiasi seluruh entri SPS Awards 2024. Dikatakan, ada tantangan kreativitas yang dimiliki setiap karya lomba dan harus ditaklukkan melalui penguatan kompetensi jurnalisme dan visual awak media.
"Kompetisi ini dirancang untuk menghasilkan karya terbaik di bidang jurnalisme media cetak dan online yang senantiasa relevan bagi kebutuhan publik audiensnya, tanpa menisbikan pendekatan jurnalisme profesional," katanya.
Adapun dewan juri SPS Awards 2024 terdiri dari 7 juri yaitu Jojo S Nugroho (Dewan Penasihat Asosiasi Perusahaan PR Indonesia), Mas Sulistyo (Creative Director DM ID Group), Asmono Wikan (Sekretaris Jenderal Serikat Perusahaan Pers (SPS) Pusat), Agus Susanto (Wartawan Foto Harian Kompas), Nia Sarinastiti (Dosen Ilmu Komunikasi dari Unika Atmajaya), Yadi Hendriana (Ketua Komisi Pengaduan Etika Pers di Dewan Pers), dan Hermanus Prihatna (Pensiun Redaktur Foto Kantor Berita Antara). (cr20/ery)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS