Pilgub NTT

PDI Perjuangan Pastikan Calon Gubernur dari Kader Internal Partai untuk Pilgub NTT 2024

Editor: Ryan Nong
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Empat Figur Bakal Calon Gubernur NTT dari PDIP

Ia mengatakan, pihaknya menganggap dinamika yang berkembang selama ini sebagai hal yang lumrah dalam berdemokrasi.

Emi Nomleni yang didorong sebagai salah satu kandidat Calon Gubernur NTT itu mengaku akan menjalankan semua keputusan yang ditetapkan DPP.

 

Siap berkoalisi

Yunus Takandewa juga mengatakan, meski PDIP menjadi pemenang pemilihan legislatif  atau Pileg 2024 di NTT, PDIP tetap membuka ruang berkoalisi dengan partai politik atau parpol lain untuk Pilkada, baik tingkat Pilgub NTT maupun Pilbup dan Pilwalkot Kupang.

Hasil Pileg 2024 menjadi modal untuk menggalang kekuatan termasuk tawar menawar posisi pada Pilkada nanti. Sesuai hasil Pileg, PDIP membutuhkan koalisi untuk berkonteestasi dalam Pilkada 2024. 

Sejauh ini, kata Yunus Takandewa, pihaknya tengah membangun komunikasi dengan parpol lainnya untuk berkoalisi.

Menurut dia, PDIP terbuka untuk berkoalisi dengan semua partai, tidak hanya terbatas pada partai partai yang tergabung dalam poros koalisi nasional untuk Pilpres 2024 lalu seperti PPP, Hanura dan Perindo. 

Ia menyebut, situasi dan kondisi politi lokal menjadi pertimbangan utama. Sisi lain, menjalin koalisi dengan parpol diluar koalisi nasional Pilpres akan dapat meminimalisir potensi perpecahan pasca Pilpres. 

"Sampai dengan hari ini mulai dari pilkada gubernur sampai dengan kabupaten/kota, semuanya berkoalisi," sebut Yunus Takandewa. 

Emi Nomleni akan jalankan keputusan partai

Emi Nomleni yang digadang sebagai salah satu figur untuk maju sebagai Calon Gubernur NTT menyebut bahwa dirinya akan menjalankan apapun keputusan partai.

Ia menyebut, sebagai petugas partai maka dirinya wajib untuk taat pada keputusan partai termasuk dalam penentuan calon gubernur nanti. 

Adapun nama Emi Nomleni telah didorong untuk ikut dalam kontestasi itu. Selain dirinya, ada tiga figur kaderp PDIP lain yang juga didorong, yakni Ansy Lema, Andre Hugo Pareira dan Herman Hery.  

"Bukan pernyataan saya bersedia atau tidak. Emi Nomleni tidak boleh dipandang sebagai Emi Nomleni. Tapi sebagai petugas partai yang siap berjalan dengan ditentukan atau ditetapkan oleh ibu ketua umum," kata Emi Nomleni. 

Halaman
1234

Berita Terkini