Berita NTT

Ini Jumlah Kasus DBD di NTT Periode Januari - Februari 2024

Penulis: Irfan Hoi
Editor: Oby Lewanmeru
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD).

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi 

POS-KUPANG.COM, KUPANG -  Dinas Kesehatan Provinsi NTT melaporkan perkembangan kasus demam berdarah dengue atau DBD untuk bulan Januari hingga Februari 2024. 

Data yang diberikan Dinas Kesehatan NTT kepada POS-KUPANG.COM, Minggu 31 Maret 2024 tercatat ada 711 kasus dengan 4 kematian. Jumlah itu akumulasi di 22 kabupaten/kota di NTT. 

Tahun lalu, setidaknya ada 1.078 kasus dengan 8 kematian di periode yang sama. Dinas Kesehatan menyebut data yang ada menunjukkan Kabupaten Sikka masuk dalam kategori KLB dan Kabupaten Kupang terjadi peningkatan kasus dua kali lipat. 

Tahun 2023 Kabupaten Sikka melaporkan 323 kasus dan di tahun 2024 ada 123 kasus. Kemudian Kabupaten Kupang di tahun 2023 mencatat 21 kasus dan satu kematian. Sementara di tahun 2024 ada 62 kasus. 

Baca juga: Kasus DBD Mengalami Tren Naik pada Empat Kabupaten di Provinsi NTT 

Kepala Dinas Kesehatan NTT Ruth Laiskodat meminta warga agar menerapkan pola 3 M Plus. Selain itu masyarakat juga tidur menggunakan kelambu dan cairan antinyamuk. 

Cara seperti itu, baginya merupakan langkah efektif, selain fogging sebagai langkah paling akhir penanggulangan. Ruth Laiskodat meminta masyarakat untuk bisa lebih aktif melakukan pencegahan di lingkungan masing-masing. 

Berikut ini data perkembangan DBD di NTT periode Januari hingga Februari 2024. Empat kematian terjadi di Kabupaten Belu, Sikka, Manggarai Timur dan Kota Kupang, masing-masing satu kasus. 


1. Kota Kupang: 56 kasus 
2. Kabupaten Kupang:  62 kasus 
3. TTS: 11 kasus 
4. TTU : 0 kasus 
5. Belu: 26 kasus 
6. Rote Ndao: 2 kasus 
7. Alor: 25 kasus 
8. Flotim: 2 kasus 
9. Lembata : 0 kasus
10. Ende: 8 kasus 
11. Sikka : 123 kasus 
12. Ngada: 6 kasus 
13. Nagekeo : 35 kasus 
14. Manggarai : 51 kasus 
15. Manggarai Timur: 13 kasus 
16. Manggarai Barat: 55 kasus. 
17. Sumba Timur : 87 kasus 
18. Sumba Barat: 98 kasus 
19. Sumba Barat Daya: 38 kasus 
20. Sumba Tengah: 2 kasus 
21. Sabu Raijua: 11 kasus 
22. Malaka: 0 kasus. (fan)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkini