Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pemerintah Kota atau Pemkot Kupang menetapkan status tanggap darurat imbas cuaca buruk.
Surat nomor 64/KEP/HK/24 itu dikeluarkan Penjabat Wali Kota Kupang, Fahrensy Funay per 13 Maret 2024 setelah dilakukan bersama unsur terkait di Kota Kupang.
Penetapan itu menyusul terjadinya banjir rob di Kelurahan Namosain, Fatubesi, Pasir Panjang, Oesapa serta longsor yang terjadi di Kelurahan Airnona.
"Status tanggap darurat diberlakukan sampai 19 Maret 2024," kata dia, Kamis (14/3/2024).
Baca juga: DPRD Kota Kupang Minta Penanganan Jalan Taebenu Perlu Kajian Teknis Pemerintah
Selain itu, terdapat patahan di jalan penghubung Kelurahan Naimata - Liliba dan Oebufu. Jalan dengan nama Taebenu itu ambles setelah dua hari Kota Kupang diguyur hujan lebat.
Akibat kejadian ini, setidaknya puluhan rumah terdampak. Pihaknya juga melaporkan ada korban jiwa dari peristiwa alam ini. Namun kejadian itu tidak ada laporan orang meninggal.
Dalam surat keputusan itu, Fahrensy Funay meminta sumber daya yang ada di dinas terkait agar dikerahkan untuk melakukan penanggulangan.
Pemkot Kupang sendiri mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap kondisi cuaca ekstrim ini. Daerah rawan bencana sebaiknya dihindari. Begitu juga dengan aktivitas diluar rumah agar dikurangi bila tidak mendesak.
Kepala Stasiun Meteorologi Sti Nenot'ek menyebut terdapat bibit Siklon Tropis 91S di di Samudera Hindia bagian tenggara, sebelah Barat Australia yang bergerak ke arah tenggara menjauhi wilayah Indonesia.
"Potensi sistem menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan pada kategori sedang - tinggi dan menjadi wilayah monitoring Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Australia," kata dia.
Dia menjelaskan, ada bibit siklon Tropis 93P di Teluk Carpentaria sekitar Utara Australia yang bergerak ke arah timur - tenggara menjauhi wilayah Indonesia dan tidak memberikan dampak secara tidak langsung terhadap kondisi cuaca di NTT.
Potensi sistem, kata dia, menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan, pada kategori rendah.
Adapun bibit siklon tropis 94S di Laut Timor bagian selatan, tenggara NTT yang bergerak ke arah timur sehingga membentuk daerah perlambatan, pertemuan dan belokan angin.
Kondisi ini mengakibatkan meningkatnya intensitas curah hujan dan angin kencang di wilayah NTT.