Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 10 Maret 2024: Ia Membenci Terang

Editor: Edi Hayong
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bruder Pio Hayon, SVD

Oleh Bruder Pio Hayon, SVD

POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ini ditulis Bruder Pio Hayon SVD mengangkat judul, Ia Membenci Terang.

Renungan Harian Bruder Pio Hayon SVD Hari Minggu Biasa Prapaskah IV merujuk pada Bacaan I: 2 Taw. 36: 14-16.19-23, Bacaan II: Ef. 2: 4-10, Injil : Yoh. 3: 14-21.

Berikut ini teks lengkap Renungan Harian Katolik yang ditulis, Bruder Pio Hayon SVD hari ini.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai sejahtera untuk kita semua. Terang itu dapat muncul karena ada sumbernya. Ada lampu yang bernyala maka akan ada terang di malam hari. Ada matahari maka menjadi terang di siang hari. Dan seterusnya, kita akan melihat terang itu karena ada cahaya yang dihasilkan oleh terang itu.

Ketika orang melihat terang itu maka ada banyak aktivitas yang dapat dilakukan. Namun ada orang akan merasa terganggu ketika ada terang yang muncul. Itu berarti dia suka akan kegelapan.

Maka terang itu bisa menjadi penghalang untuk orang-orang yang suka akan kegelapan. Namun yang pasti adalah bahwa terang itu selalu bersumber pada cahaya yang muncul.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Hari ini kita memasuki hari minggu prapaskah ke empat dalam masa prapaskah kita. Di hari minggu ini, gereja menamakannya sebagai Minggu Laetare adalah Hari Minggu Masa Prapaskah Keempat dalam kalender liturgi Kekristenan Barat.

Menurut tradisi, hari Minggu ini menjadi suatu perayaan sukacita di tengah suasana pantang dan puasa selama Prapaskah. Istilah "Minggu Laetare" umumnya digunakan oleh Gereja Katolik Roma dan Anglikan, terutama yang memiliki tradisi liturgi Latin.

Kata ini berasal dari bahasa Latin laetare, bentuk tunggal dari laetari: "untuk bersukacita": "Bersukacitalah hai Yerusalem, dan berhimpunlah kamu semua yang mencintainya! Bergembiralah dengan sukacita, hai kamu semua yang dulu berdukacita, agar kamu bersorak sorai dan dipuaskan dengan kelimpahan penghiburanmu!"

Minggu Laetare berlangsung tepat 21 hari sebelum Minggu Paskah, yang merupakan sebuah pesta yang tanggalnya dapat dipindahkan menurut siklus bulan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 9 Maret 2024, Tiga Cara Tetap Rendah Hati Saat Dapat Pencapaian

Dan itu terbaca dalam bacaan pertama Kitab Tawarikh yang menyampaikan berita gembira pembebasan: Tuhan menggerakkan hati Koresh (Cyrus), raja Persia, untuk membebaskan para tawanan di Babilon dan mengizinkan Umat Israel pulang ke Sion dan membangun kembali Kenisah Yerusalem.

Sedangkan dalam bacaan kedua, Rasul Paulus menulis dalam Surat Efesus bahwa kita manusia lemah dan berdosa. Tapi Tuhan tetap menyayangi buatan tangan-Nya dan menyelamatkan kita berkat penebusan Yesus Kristus.

Halaman
12

Berita Terkini