Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 9 Maret 2024 Kasihanilah Aku Orang Berdosa Ini

Editor: Edi Hayong
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bruder Pio Hayon SVD

Dikisahkan bahwa kedua orang itu masuk bait Allah dan mulai berdoa. Kisah fokus pada cara mereka berdoa.

Orang Farisi itu berdoa demikian: “Ya Allah, aku mengucap syukur kepadaMu karena aku tidak sama seperti semua orang lain, aku bukan perampok, bukan lalim, bukan pezinah, dan bukan juga seperti pemungut cukai ini. Aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. Dan dipihak lain pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh bahkan ia tidak berani menengadah ke langit melainkan ia memukul diri dan berkata, Ya Allah kasihanilah aku orang berdosa ini.”

Dari dua kisah ini, Yesus membenarkan pemungut cukai itu karena dia telah merendahkan diri di hadapan Tuhan dan mengakui kesalahannya.

Dibandingkan dengan orang Farisi itu, kelihatan sangat menyombongkan dirinya di hadapan Tuhan dengan segala yang telah dia perbuat bahkan melakukan kewajiban agama dengan sangat baik namun pada saat yang sama dalam doanya itu dia menghakimi sesamanya termasuk pemungut cukai yang juga sedang berdoa.

Yesus dalam pengajaran ini mau menyampaikan kepada kita bahwa di hadapan Tuhan kita semua ini sama dan kecil di mata Tuhan. Kita tidak memiliki hak apapun untuk menghukum orang lain di hadapan Allah atau bahkan merendahkan orang lain apalagi dalam suasana berdoa.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 7 Maret 2024 Berjudul, Bersama Yesus Kita Terbebas dari Kuasa Jahat

Saat berdoa adalah saat berada di hadirat Allah maka yang kita lakukan adalah menyerahkan diri kita apa adanya bahkan segala kesalahan dan dosa kita di hadapanNya seperti dilakukan oleh pemungut cukai itu dan memohon belaskasihan di hadapanNya.

Dan dia dibenarkan di hadapan Tuhan. Kita pun sering melakukan hal yang sama ketika kita berdoa. Dalam berdoa, kita cenderung melihat kepada orang lain yang kita tidak sukai bahkan pada saat berdoa, kita masih membuat gosip atau ceritakan nama orang saat beribadah.

Kita lebih cenderung fokus pada orang lain sampai merendahkan atau menghakimi orang lain dari pada fokus dengan hidup dan diri kita yang juga penuh dengan dosa dan salah.

Maka marilah kita belajar seperti pemungut cukai itu untuk selalu rendah hati dan merendahkan diri di hadapan Tuhan dan mohon belaskasihanNya.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Pesan untuk kita, pertama: semua kita telah diberi berkat sebagai anak-anak Allah melalui pembaptisan kita. Kedua, namun kita juga tetap manusia berdosa yang tentu ada kecenderungan untuk berbuat dosa dan salah.

Ketiga, maka kita harus tetap bersikap rendah hati di hadapan Allah dan sesama dengan tidak menghakimi atau merendahkan orang lain tetapi selalu mohon belas kasih dari Tuhan.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkini