Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Arnold Welianto
POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Sudah sebulan lebih, harga beras di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur masih berkisar Rp 15 ribu hingga Rp 17 ribu per kilogram. Akibat kenaikan harga beras ini omzet para pedagang menurun drastis.
Mahalnya harga beras akibat musim kemarau yang berkepanjangan, tidak hanya di keluhan masyarakat umum, namun para pedagang juga mengeluhkan hal yang sama karena omzet penjualan mereka menurun drastis.
Imbang, salah satu pedagang beras di Pasar Alok Kota Maumere menuturkan, untuk saat ini harga beras kualitas rendah sudah dijual Rp. 15.000 per kilogram, sementara untuk kualitas sedang saat ini sudah di jual di Rp. 16.000 per kilogram, sementara untuk beras premium saat ini di jual Rp. 17.000 per kilogram.
Menurutnya, satu karung beras ukuran 50 kilogram dibeli dengan harga Rp 760 ribu rupiah dari harga sebelumnya Rp 670 ribu rupiah per karung ukuran 50 kilogram.
Apabila beras tersebut dijual dengan harga Rp 15 ribu rupiah per kilogram maka para pedagang hanya mendapat keuntungan 200 rupiah per kilogramnya.
Kata dia, dampak mahalnya harga beras ini omzet mereka menurun drastis. Karena pembeli lebih memilih membeli beras dengan kualitas rendah yang harganya Rp 15 ribu per kilogram.
Para pedagang hanya mendapat keuntungan Rp 10 ribu rupiah jika 50 kilogram beras kualitas rendah ini habis terjual.
"Pendapatan kita kalau sehari mungkin 50 kilogram beras yang laku terjual kita cuma dapat keuntungan 10 ribu,"ujarnya Senin 4 Maret 2024
Ia pun mengaku bingung dengan cara pemerintah untuk menstabilkan harga beras karena hingga saat ini belum ada solusi konkret dari pemerintah untuk menstabilkan harga beras. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS