KKB Papua

KKB Papua Tembak Pesawat Asian One di Beoga, Pelakunya Diduga Datang dari Kampung Ambobra

Penulis: Frans Krowin
Editor: Frans Krowin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TEMBAK PESAWAT – Oknum anggota KKB Papua diduga menembak pesawat Asir Asia One yang hendak landing di Bandara Milawak Beoga, Kabupaten Puncak, Jumat 16 Februari 2024.

POS-KUPANG.COM – Oknum anggota KKB Papua diduga menembaki pesawat Asian One Air yang hendak landing di Bandara Milawak Beoga, Kabupaten Puncak. Peristiwa itu terjadi pada Jumat 16 Februari 2024 pukul 09.52 Wita.

Informasi yang berkembang, menyebutkan bahwa penembakan itu dilakukan oleh orang tak dikenal. Di Papua, oknum yang biasa melakukan tindakan semacam itu, adalah anggota Kelompok Kriminal Bersenjata.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo membenarkan adanya insiden penembakan tersebut. Ia menyebutkan bahwa peristiwa mengejutkan itu terjadi sekitar pukul 09.52 WIT.

“Pesawat itu hendak mendarat di Bandara Milawak Beoga.  Dan  secara tiba-tiba terdengar suara tembakan dari arah kanan pesawat,” ujarnya singkat.

Meski belum mengetahui oknum yang melakukan tindakan tersebut, namun Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan bahwa oknum bersangkutan diduga anggota KKB Papua yang kebetulan sedang berada di Kampung Ambobra.

Gerombolan itu, katanya, diduga sedang menuruni Kampung Ambobra ke Kampung Julukoma di Distrik Beoga. Pada saat itulah kelompok tersebut melakukan aksi penembakan atas pesawat Asian one PK-LTF yang kebetulan hendak mendarat di bandara tersebut.

“Tembakan itu kemudian dibalas oleh Aparat Keamanan TNI-Polri sebagai tindakan hukum kepada OTK yang menembaki pesawat,” ujarnya.

Meski sempat ada insiden tersebut, namun tidak ada korban dalam insiden itu. Hanya saja, badan belakang pesawat bagian kanan terkena satu tembakan dan tebus ke arah pintu belakang pesawat.

Baca juga: Anggota KKB Papua Ini Divonis 13 Tahun Penjara, Bayu Suseno: Ini Demi Keadilan Hukum

Terhadap peristiwa tersebut, Benny mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh isu-isu yang dapat menimbulkan kepanikan.

"Kami minta masyarakat tenang, sehingga dapat terjaga situasi yang aman dan damai selama proses penyelidikan berlangsung," pungkasnya. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Berita Terkini