Persatuan Wartawan Indonesia

Ketua PWI NTT Hilarius F. Jahang Sebut Independensi Wartawan Jadi Persoalan yang Cukup Serius

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

POS-KUPANG.COM/ Diskusi publik terkait Peran Pers Menjaga Netralitas Pemilu 2024 di NTT yang berlangsung di Kantor PWI NTT, Selasa 6 Februari 2024 - Kerua PWI NTT sebut Independensi Wartawan jadi Persoalan yang cukup serius.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklesia Mei

POS-KUPANG.COM, KUPANG- Ketua Persatuan Wartawan Indonesia atau Ketua PWI NTT, Hilarius F. Jahang menyebut Indeoendensi Wartawan menjadi Persoalan yang Cukup Serius.

Hal itu disampaikan Hilarius F. Jahang atau yang akrab disapa Ferry Jahang dalam diskusi publik yang bertajuk "Peran Pers Menjaga Netralitas Pemilu 2024 di NTT" yang berlangsung di Kantor PWI NTT, Selasa 6 Februari 2024.

Ferry Jahang mengatakan, terkait independensi wartawan memang menjadi persoalan yang serius. Pasalnya, sebagaimana yang terjadi di NTT, cukup banyak wartawan yang mengikuti kontestasi pemilihan legislatif (Pileg).

Untuk itu, lanjutnya, PWI sudah memutuskan bahwa bagi anggota PWI yang ikut dalam kontestasi pileg harus cuti. Hal itu dilakukan karena PWI melihat bahwa seorang wartawan yang ikut dalam kontestasi pileg tidak akan netral dan tidak bisa menulis dengan baik.

Baca juga: Bawaslu Lembata Awasi Langsung Kampanye Rapat Umum Perdana Di Kecamatan Nubatukan

"Bahkan dia (wartawan yang ikut caleg) bisa gunakan medianya untuk menyerang lawannya. Kemungkinan-kemungkinan seperti itulah yang akan terjadi," ujarnya.

Menurut Ferry, terkait dengan apakah wartawan di NTT netral dalam  melaksanakan pemilu presiden maupun legislatif memang menjadi tantangan besar bagi media. Pasalnya, banyak media yang yang juga bergabung dalam partai politik.

"Kita lihat saja, contohnya pemilik Metro TV juga merupakan pemilik partai politik. Itu juga akan terjadi di media kita yang ada di NTT ini," ungkapnya.

Dikatakan Ferry, banyak pula media di NTT yang menjalankan semua fungsi dalam satu kegiatan, seperti sebagai redaktur, koordinator liputan, editor sekaligus sebagai wartawannya sendiri.

"Pastinya sebagai jurnalis, hal itu akan terganggu," katanya.

Lebih lanjut, Ferry menyampaikan, walaupun independensi menjadi persoalan yang serius, namun masih banyak wartawan yang baik dan menghargai independen.

Baca juga: Viral Muncul Mata Air Panas di Kupang Disangka Mortir

"Di NTT masih cukup banyak seperti itu (wartawan yang independen). Yang mengganggu atau merusak pasti ada, tetapi yang baik juga masih banyak," ujarnya.

"Kita berharap agar pemilik media tidak membuat wartawan hanya untuk bekerja saja tetapi perhatikan juga kesejahteraan jurnalis agar mereka tidak terganggu independensinya," pungkasnya. (cr20)

 

Berita Terkini