POS-KUPANG.COM – Prof. Yusril Ihza Mahendra berpeluang besar menjadi Menko Polhukam menggantikan Mahfud MD yang memilih mundur karena menjadi calon wakil presiden Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024 ini.
Mahfud MD mundur setelah bertemu langsung dengan Presiden Jokowi, baru-baru ini. Dalam pertemuan itu, Mahfud MD menyerahkan langsung surat pengunduran dirinya dari jabatan Menko Polhukam, mundur dari Kabinet Indonesia Maju.
Atas kabar tersebut, Yusril Ihza Mahendra yang juga Ketua Umum PBB ( Partai Bulan Bintang pun angkat bicara. Pasalnya, ia disebut-sebut sebagai salah satu dari sejumlah figur yang dinilai pantas menempati posisi Menko Polhukam.
Meski kabar tentang itu demikian viral, namun Mantan Mensesneg atau Menteri Sekretaris Negara semasa Pemerintahan SBY itu mengatakan bahwa ia tak mau berandai-andai tentang hal itu.
Pasalnya, ia tidak mau agar isu tersebut menjadi sesuatu yang diseriusi, apalagi kabar tersebut tak ada kejelasannya. "Saya tidak ingin berandai-andai. Biarkan saja dia menjadi berita sampai akhirnya berlalu dan dilupakan," kata Yusril, Senin 5 Februari 2024.
Yusril juga menyatakan, kabar ini hanya dihembuskan oleh para pengamat politik dan hal itu hanya sebagai wacana, hanya sebagai bagian dari prediksi.
Oleh karena itu, pakar hukum tata negara tersebut enggan berkomentar tentang hal tersebut. Ia justeru lebih memilih menjauh dan tak ingin merespons kabar yang melibatkan namanya itu.
Meski demikian, Yusril menyatakan tetap menghormati apa yang menjadi prediksi dari para pengamat saat ini. Karena jabatan Menko Polhukam yang ditinggalkan Mahfud MD, hingga kini masih lowong.
"Setahu saya itu prediksi para pengamat seperti Ujang Komarudin dan lain-lain Itu perkiraan dan analis akademis mereka. Saya menghargai pandangan para akademisi. Saya memilih diam untuk tidak memberikan tanggapan terhadap isu tersebut," tukas Yusril.
Sebelumnya, Pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin menyebut ada dua sosok yang cocok untuk menggantikan posisi Mahfud MD dari jabatan Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam).
Menurut Ujang, dua sosok itu adalah Eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) dan juga eks Anggota Dewan Pertimbangan Presiden bidang Hukum, Jimly Asshidiqqie.
Satu sosok lainnya adalah Yusril Ihza Mahendra yang merupakan mantan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), mantan Sekretaris Negara, serta saat ini sebagai Wakil Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.
"Bisa jadi ada dua tokoh yang layak, misalkan Prof Jimly dan Prof Yusril, yang cocok saja menggantikan Mahfud MD," kata Ujang kepada Tribunnews.com, Rabu 31 Januari 2024.
Foto mantan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yusril Ihza Mahendra, Menko Polhukam Mahfud MD, dan Eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshidiqie. (Kolase Tribunnews)
Selain itu kata Ujang, bisa jadi Presiden Jokowi memilih mantan tentara untuk menempati posisi tersebut.