Merapi Erupsi

Gunung Merapi Erupsi, Awan Panas Meluncur ke Arah Boyolali dan Klaten Jateng, Masih Status Siaga

Editor: Agustinus Sape
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Abu vulkanik dari Gunung Merapi menyelimuti kawasan Dusun Stabelan, di Desa Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (13/3/2023). (Inzet) guguran lava pijar dari Gunung Merapi terlihat dari Desa Kemiren, Srumbung, Magelang, Jawa Tengah, Selasa (23/5/2023) dini hari.

"Ini sudah menjadi kebiasaan Merapi selama tiga tahun ini dan yang penting jarak luncur dari awan panas ini tidak membahayakan penduduk di pemukiman," pungkasnya.

Status Siaga

Hingga saat ini, status Gunung Merapi masih Siaga (Level III). Status ini telah ditetapkan BPPTKG sejak 5 November 2020. BPPTKG juga belum mengubah radius bahaya erupsi Gunung Merapi.

Sebelumnya, pada Kamis (18/1/2024) dan Jumat (19/1), Merapi menyemburkan rentetan awan panas guguran sebanyak 11 kali. Rinciannya, dua kali awan panas guguran pada Kamis malam dan sembilan kali awan panas guguran sepanjang Jumat dini hari hingga pagi.

Baca juga: Gunung Merapi Muntahkan APG, Tim BPBD Boyolali dan Magelang Turun ke Lapangan

Sebelumnya, Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso menyebut, rentetan awan panas guguran itu merupakan peningkatan intensitas erupsi Merapi yang kesembilan kalinya sejak status Siaga pada 5 November 2020. Selama tiga tahun lebih ini, bisa dibilang Merapi mengalami erupsi setiap hari.

Meski begitu, Agus justru mensyukuri hal itu. Pasalnya, itu berarti Merapi melepaskan energinya secara bertahap atau sedikit demi sedikit. Ini berbeda dengan letusan eksplosif pada tahun 2010 saat Merapi mengeluarkan energi besar dalam satu waktu sekaligus sehingga menimbulkan bencana dahsyat.

”Kami belum bisa memprediksi kapan fase erupsi Merapi ini berakhir karena suplai magma (dari dalam perut gunung) masih terus berlangsung,” kata Agus.

(kompas.id/kompas.com)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkini