POS-KUPANG.COM, KUPANG - Sepak terjang polisi senior Partai Demokrat (PD), Benny Kabur Harman atau Benny Harman di panggung politik tanah air tak diragukan.
Pria yang lahir di Manggarai Flores pada 19 September 1962 saat ini tercatat sebagai anggota Komisi II yang membidangi politik dan pemerintahan di dalam negeri yang termasuk didalamnya urusan-urusan politik dan Pemilu.
Benny yang dikenal dengan sandi politik BKH telah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) empat periode sejak 2004. Pada periode pertamanya, Benny terpilih melalui kendaraan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKP Indonesia).
Baca juga: Langganan Cagub, Benny Harman Kembali Ditunjuk Partai Demokrat Bertarung di Pilgub NTT 2024
Baca juga: Benny Harman Dampingi AHY Sambut Kunjungan Surya Paloh, Agendanya Bahas Koalisi Perubahan
Selanjutnya, ia menjadi bagian Partai Demokrat sejak 2008 hingga saat ini. Pada 2009-2012, ia menjabat Ketua Komisi III yang membidangi penegakan hukum, pemberantasan korupsi, dan Hak Asasi Manusia DPR RI
Kurun 2012-2014, Benny dipercayakan sebagai Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI.
Selanjutnya pada periode 2014-2019, Benny menjadi Wakil Ketua Komisi III yang membidangi hukum, HAM dan keamanan saat zaman kejayaan Partai Demokrat.
Ia juga menjadi Ketua Departemen Penegakan Hukum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat.
Selain itu, ia juga menjadi Wakil Presiden South-East Asian Parliamentarian Forum Against Corruption (2005-2010), bagian dari organisasi parlemen dunia untuk antikorupsi.
Dari Pilkada ke Pilkada
Benny Harman tercatat pernah mengikuti Pilgub NTT sebanyak dua kali yaitu pada edisi 2013 dan 2018.
Sebelumnya pada Pilgub 2008, Benny Harman yang berpasangan dengan Alfred M Kase (Harkat) tidak memenuhi syarat dukungan 15 persen total suara DPRD NTT. Paket Harkat diusung oleh PPDI, Demokrat, PPP, PPDK, dan PKB yang tergabung dalam Koalisi NTT Bangkit.
Adapun Pilgub 2008 dimenangkan paket Frans Lebu Raya-Esthon Foenay yang diusung PDI Perjuangan
Pada edisi Pilgub 2013, Benny Harman kembali maju dan berpasangan dengan Willem Nope. Dalam Pilgub yang diikuti empat paket itu, pasangan Benny Harman - Willem Nope mendapat 242.610 suara atau 10,61 persen atau menempati peringkat empat.
Pasangan Frans Lebu Raya dan Benni Alexander Lytelnoni menjadi pemenang setelah Pilgub dilaksanakan dua putaran.