"Beras di dalam karung tersebut, berwarna coklat, ada bau menyengat, dan saat ditampi berulang kali barulah mulai berubah sedikit putih, termasuk dicuci berulang kali, warnanya tidak berubah, tapi berasnya hancur, serta baunya tidak hilang," ungkap Yosi.
Terhadap beras itu, Yosi membuat nasi kuning agar bisa dipakai berjualan, akan tetapi meski sudah ditambahkan dengan bumbu-bumbu, namun bau beras tidak hilang.
"Saya sudah buat nasi kuning yang rencananya untuk jual, tapi karena bau dari beras masih terasa, maka nasinya dikonsumsi pribadi," tambah Yosi. (zee/*)
Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di Google News