POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ini ditulis Bruder Pio Hayon SVD mengangkat judul : Apakah yang Kamu Cari?
Renungan Harian Bruder Pio Hayon, SVD Hari Kamis Biasa Masa Natal merujuk pada Bacaan I: 1 Yoh. 3: 7-10, Injil : Yoh. 1: 35-42
Berikut ini teks lengkap renungan Bruder Pio Hayon SVD
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Pertanyaan ‘apakah yang kamu cari’ menjadi sebuah pertanyaan klasik tentang pergumulan hidup karena pertanyaan ini bukan saja sekedar tentang mencari sesuatu yang diinginkan tetapi lebih dari itu sebuah pertanyaan akan kedalaman pencarian itu sendiri.
Pertanyaan tentang sebuah motivasi yang melatarbelakangi seseorang dalam mencari sesuatu yang dinginkan. Contoh, apa yang kamu cari dalam hidup? Pertanyaan ini langsung berhubungan dengan eksistensi hidup seseorang.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Pada hari keempat ini, kita masih berkutat dengan Yohanes Pembaptis yang memperkenalkan Yesus kepada para muridnya. Yohanes sebagai seorang nabi besar jaman itu harus juga memiliki murid-murid dalam konteks jaman itu.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 4 Januari 2024, Bawa dan Hantar Orang Lain kepada Yesus
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 3 Januari 2024, Tiga Cara Tetap Bekerja Jujur dan Konsisten
Begitupun nantinya dengan Yesus yang akan memilih kedua belas muridNya untuk mendampingi Dia dalam tugas pelayanan Sabda dan karya.
Yohanes pembaptis dalam konteks ini, ketika melihat Yesus datang untuk dibaptis, langsung memperkenalkan Yesus kepada para muridnya dengan sebutan: “Lihatlah Anak Domba Allah”.
Ungkapan ini memang dianggap aneh oleh kebanyakan orang Yahudi tetapi bagi para murid Yohanes, ini sebuah hal yang baru dan memberi makna baru dalam hidup mereka karena mendengar langsung ungkapan baru yang dikenakan kepada orang yang khusus bagi Yohanes pembaptis.
Ungkapan ini berbuah kepada panggilan murid-murid Yesus yang pertama. Karena setelah mendengar ungkapan khusus dari Yohanes kepada Yesus itu, maka mereka bereaksi dengan mengikuti Yesus.
Reaksi mereka untuk mengikuti Yesus itu langsung juga ditanggapi oleh Yesus sebagai seorang guru: “Apakah yang kamu cari?” Pertanyaan Yesus itu sangat fundamental untuk melihat motivasi apa yang ada di belakang yang mendorong mereka untuk mengikuti Dia.
Pertanyaan Yesus itu seakan menyentak mereka namun jawaban mereka sangatlah berbeda: “Rabi, di manakah Engkau tinggal?” Jawaban mereka itu pun langsung dijawab oleh Yesus: “Marilah dan kamu akan melihatnya”.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 3 Januari 2024, Kita Semua Diangkat Menjadi Anak Allah
Dari jawaban Yesus ini nampak jelas bahwa Yesus tahu apa keinginan mereka sebenarnya yakni selalu tinggal dan berada bersama-sama dengan Yesus.
Jawaban para murid Yohanes itu tampak aneh tetapi sebenarnya mereka mau menyampaikan bahwa tujuan utama mereka adalah mau tinggal bersama-sama dengan Yesus.
Dalam proses inilah terlihat jelas tentang motivasi mereka yang sebenarnya karena kitab suci juga mencatat bahwa mereka pun tinggal bersama dengan Yesus pada hari itu juga.
Kebenaran akan ‘tinggal bersama’ dengan Yesus itulah yang membuat para murid yang baru merasa terpanggil itu benar-benar menyatakan ‘kehadiran’ mereka sebagai motivasi termurni yang mereka miliki.
Tidak hanya pengalaman perjumpaan itu pun disharingkan kepada orang lain yakni saudaranya sendiri dalam hal ini adalah Simon yang akan dinamakan Petrus.
Pengalaman mereka itu pun berdampak baik kepada orang lain. Setiap perjumpaan dengan satu motivasi yang murni biasanya akan menghasilkan dampak yang positif kepada orang lain juga.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 3 Januari 2024, Lihatlah Anak Domba Allah
Bagaimana dengan kita? Pertanyaan yang sama dari Yesus untuk kita “Apa yang kamu cari?” pun ditanyakan kepada kita.
Apakah reaksi kita sama seperti para murid Yesus yang pertama itu untuk tinggal bersama dengan Yesus dan terlebih juga berdampak positif atas perjumpaan dengan Yesus ataukah kita belum siap atau bahkan lebih buruk lagi kita sama sekali tidak tertarik untuk bertanya kepada Yesus, “Di manakah Engkau tinggal?”
Kehadiran Yesus dalam diri sesama atau dalam bentuk peristiwa hidup yang kita alami sama sekali tidak membuat kita merasakan kehadiran Tuhan dalam diri dan hidup kita apalagi berdampak kepada orang lain?
Ini semua terjadi karena sikap egois kita yang sangat kuat membuat kita terlalu fokus dengan kehidupan diri kita sendiri dan lupa akan kasih Allah yang tengah melimpah dalam diri kita.
Kita mau mencari Yesus karena ingin ‘tinggal bersama’ Yesus sebagai bentuk kebenaran paling nyata akan motivasi kita mencari Yesus?
Ataukah kita menncari Yesus hanya sekedar untuk memenuhi ‘keinginan daging’ kita sendiri seperti mencari popularitas diri semata? Marilah kita belajar seperti para murid itu yang selalu ingin tinggal bersama dengan Yesus.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama: Semua kita selalu mau tinggal bersama dengan Yesus dan Yesus selalu meminta motivasi yang benar untuk mencariNya. Kedua, Yesus selalu ada di sekitar kita bahkan di dalam hati kita, namun ketiga: apakah kita memiliki kepekaan untuk menyadari kehadiran Yesus di dalam hidup dan hati kita?.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS