Komenter tersebut tampaknya berkaitan dengan pernyataan capres Anies Baswedan yang menyebut polusi kota Jakarta karena polusi yang dibawa oleh angin dari kota-kota sekitarnya karena angin tidak punya KTP.
"Untung angin suda ada KTP jadi tidak bisa kasih salah angin lagi," komen anno_landy.
"Angin tidak ada ada KTP," sambung enymanafe.
"Pak RT Kelurahan Tarus tolong ko tertibkan dulu," komen yherrymanuain23.
Angin dari Samudera Hindia
Masyarakat Kota Kupang dan Kabupaten Kupang pada Kamis 21 Desember 2023 memang cukup bahagia karena karena untuk pertama kalinya diguyur hujan setelah hampir dua minggu didera cuaca panas tanpa hujan.
Pertama terjadi sekitar pukul 12.00, hujan ringan turun secara sporadis di wilayah Kota Kupang dan Kabupaten Kupang.
Setelah berhenti beberapa saat, pada sekitar pukul 14.00-15.00 terjadi lagi hujan lebat. Kali ini disertai angin kencang yang datang dari arah timur. Angin itu antara lain merontokkan banyak baliho yang terpajang di sepanjang tepi jalan di wilayah tersebut.
Menurut peta kecepatan angin yang ditampilkan BMKG, angin tersebut datang dari arah Samudera Hindia di belahan bumi selatan.
Angin itu melintasi wilayah NTT. Sampai di Laut Sulawesi angin itu ada yang berbelok utara, ke Selat Malaka, sebagiannya lagi berbelok ke Timur ke laut Banda dan Arafura terus ke Australia dan Samudera Pasifik.
Menurut BMKG, keadaan cuaca seperti ini akan berlangsung selama perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Masyarakat di wilayah yang dilalui angin tersebut diminta waspada.
Ikuti beria POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS