POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ini ditulis Bruder Pio Hayon SVD mengangkat judul : Menurut Kehendak Mereka.
Renungan Harian Bruder Pio Hayon SVD pada hari Sabtu Pekan Adventus II merujuk pada Bacaan I: Sir. 48: 1-4.9-11 dan Injil : Mat. 17: 10-13
Berikut ini teks lengkap renungan Bruder Pio Hayon SVD
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Kehendak adalah salah satu bagian penting dari pikiran, bersama dengan akal dan pemahaman.
Maka kehendak selalu berhubungan juga dengan kesadaran karena dari sanalah lahirlah tindakan-tindakan manusia.
Kehendak selalu mengandalkan pemikiran dan pemahaman yang tepat untuk membantu manusia melihat sesuatu maka kehendak itu hanya ada pada manusia dan bukan makluk hidup lainnya karena berhubungan dengan kesadaran manusia.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Hari ini kita kembali lagi diberi inspirasi dari kisah Nabi Elia dan tentunya dari Yesus sendiri. Tentang Nabi Elia dapat dibaca di kitab 1 Raja-raja bab 17 dan seterusnya.
Pada saat Raja Ahab memerintah atas Israel, terjadilah penyembahan berhala. Hal itu terjadi karena istri Raja Ahab, yaitu Izebel, berhasil membujuk sang raja untuk menyembah berhala.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 15 Desember 2023, Mereka Tidak Mendengarkan
Banyak rakyat yang akhirnya terpengaruh untuk ikut menyembah berhala. Allah mengutus Nabi Elia untuk menyadarkan bangsa Israel yang menyembah berhala itu.
Dia menegur Raja Ahab yang menyembah berhala dan memperingatkan raja dan rakyatnya bahwa Allah akan menghukum mereka dengan tidak menurunkan hujan selama tiga tahun jika mereka tetap menyembah berhala.
Di hadapan bangsa Israel, Nabi Elia membuktikan kepalsuan dewa Baal dan membuktikan kemuliaan dan keperkasaan Allah. Di atas gunung Karmel, Nabi Elia berhadapan dengan nabi-nabi palsu Baal untuk membuktikan siapa yang benar.
Mereka memutuskan, doa siapapun yang dikabulkan, dialah yang benar dan menang. Nabi-nabi palsu Baal diberikan kesempatan untuk lebih dahulu berdoa dan memanggil-manggil yang mereka sembah untuk mendengarkan mereka dan menerima persembahan mereka.
Setelah sekian lamanya, tak ada yang terjadi, bahkan hingga mereka kelelahan. Setelah itu, giliran Nabi Elia yang berdoa.