Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 13 Desember 2023, Datanglah KepadaKu

Editor: Edi Hayong
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RENUNGAN -Renungan Harian Katolik berikut ini ditulis Bruder Pio Hayon SVD mengangkat judul : Datanglah KepadaKu.

POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ini ditulis Bruder Pio Hayon SVD mengangkat judul : Datanglah KepadaKu.

Renungan Harian Bruder Pio Hayon SVD pada hari Rabu Pekan Adventus II PW. Sta. Lusia, Perawan dan Martir merujuk pada Bacaan I: Yes. 40: 25-31 dan Injil : Mat. 11: 28-30.

Berikut ini teks lengkap renungan Bruder Pio Hayon SVD

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai sejahtera untuk kita semua. Ketika orang mau datang kepada kita artinya ada satu kerinduan yang membuat orang itu mau datang. Dorongan yang kuat untuk berjumpa atau untuk satu hal tertentu dapat membantu seseorang bergerak untuk datang kepada kita.

Maka yang terpenting adalah subyek yang mau didatangi seharusnya menjadi menarik atau paling kurang memiliki sesuatu yang membuat orang tergerak untuk datang. Maka subyek itu menjadi penting dalam proses ini sebagai kekuatan daya tarik yang menggerakan orang untuk datang.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Kembali kita disegarkan lagi dengan inspirasi dari bacaan-bacaan suci kita hari ini. Namun hari ini gereja juga memperingati Santa Lusia, perawan dan martir. Lusia lahir di Sirakusa, di pulau Sisilia, Italia pada abad ke-4. Orangtuanya adalah bangsawan Italia yang beragama Kristen.

Ayahnya meninggal dunia ketika ia masih kecil, sehingga perkembangan dirinya sebagian besar ada dalam tanggungjawab ibunya Eutychia. Semenjak usia remaja, Lusia sudah berikrar untuk hidup suci murni.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 13 Desember 2023, Iman Mampukan Kita Bertahan Dalam Kesulitan

Ia berjanji tidak menikah. Pada waktu itu Kekaisaran Romawi diperintahi oleh Diokletianus, seorang kaisar kafir yang bengis. Ia menganggap dirinya adalah keturunan dewa; oleh sebab itu seluruh rakyat harus menyembahnya atau menyembah patung dewa-dewa Romawi.

Umat Kristen yang gigih membela dan mempertahankan imannya menjadi korban kebengisan Diokletianus. Mereka ditangkap, disiksa dan dibunuh. Lusia pun ditangkap; mereka merayu dan membujuknya dengan berbagai cara agar bisa memperoleh kemurniannya.

Tetapi Lusia tak terkalahkan. Ia bertahan dengan gagah berani. Para musuhnya tidak mampu menggerakkan dia karena Tuhan memihaknya. Usahanya untuk membakar Lusia tampak tak bisa dilaksanakan.

Akhirnya seorang algojo memenggal kepalanya sehingga Lusia tewas sebagai martir Kristus oleh pedang seorang algojo kafir. Santa Lusia benar-benar setia kepada Tuhan dan tetap mempertahankan imannya kepada Tuhan dan menjadi martir.

Tuhanlah yang memberinya kekuatan sehingga Santa Lusia mampu bertahan. Kitab Nabi Yesaya hari ini: “Tuhan memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada mereka yang tak berdaya.” Oleh kekuatan dari Tuhan itulah Santa Lusia tetap bertahan sampai akhir hidupnya di hadapan kekuasaan kaiser yang kejam.

Dan Yesus sendiri memberikan jaminan itu: “Datanglah kepadaKu kalian semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikuklah kuk yang Kupasang dan belajarlah padaKu karena Akau lemah lembut dan rendah hati. Maka hatimu akan mendapatkan ketenangan.”

Halaman
12

Berita Terkini