"Sekolah adalah tempat terbaik untuk kita mengubah nasib. Contoh, saya sendiri dari keluarga yang biasa jatuh dan bangun dengan proses yang sangat penjang sampai saya berdiri di sini saat ini," ungkapnya.
Ganjar menyampaikan, proses-proses itu tidak terjadi begitu saja, namun terdapat doa orang tua dan air mata.
"Mahasiswa perlu melatih diri, membangun kepekaan dan membangun relasi sosial dengan melakukannya dari usia sekarang," ujarnya.
Ganjar juga menceritakan ketika mengunjungi tokoh agama di Kota Kupang dan membahas mengenai masalah stunting yang meningkat.
Menururtnya, pengentasan masalah stunting dapat dilakukan dengan cara membuat tanaman pekarangan, makan sayur dan pelihara ayam.
"Jadi sederhana saja, jadikan itu sebagai gizi bagi ibu hampil maka anak-anak akan mendapatkan asupan gizi yang baik dan sehat. Anaknya tidak stunting dan pikirannya encer," pungkasnya.
Ganjar mengatakan, kalau mau berbicara demokratisasi, maka mahasiswa harus mau terlibat dan bergabung di dalamnya.
"Kalau kalian terlibat membangun demokratisasi dengan benar, ikut mengawasi, maka kedaulatan rakyat yang menjadi tujuan bersama. Nasib akan kita perjuangkan bersama-sama," ujarnya.
Ganjar menyampaikan, dalam agendanya, dia juga akan berkeliling ke Rote, NTB, Palu dalam waktu dekat. (cr20)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS