Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 22 November 2023, Mempertanggungjawabkan Iman Kekatolikanku

Editor: Edi Hayong
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RENUNGAN- Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Mempertanggungjawabkan Iman Kekatolikanku.

POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Mempertanggungjawabkan Iman Kekatolikanku.

Kali ini RP. John Lewar SVD menulis Renungan Harian Katolik Hari Rabu Pekan Biasa XXXIII Santa Sisilia, Perawan dan martir merujuk pada bacaan : 2Makabe 7: 1.20-31 Mazmur 17: 1.5-6.8b.15 dan Lukas 19:11-28

Berikut ini teks lengkap, Renungan Harian Katolik yang ditulis , RP. John Lewar SVD hari ini.

Saudari – saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Sungguh luar biasa apa yang dilakukan oleh seorang ibu yang dikisahkan dalam Kitab Makabe (2Makabe 7: 1.20-31).

Dia harus menyaksikan ketujuh anaknya mati dalam tempo satu hari saja. Raja Antiokhus yang bengis itu memaksa mereka untuk melakukan sesuatu yang melanggar Hukum Taurat yang sudah diberikan oleh Musa kepada nenek moyang mereka.

Anak-anaknya tetap tegar menghadapi siksaan dan kekejaman sang raja. Mereka setia pada Allah dan dengan tenang mengakhiri hidup mereka. Mereka berpulang dengan tidak bercela, tetapi dengan penuh kepercayaan kepada Tuhan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 22 November 2023, "Tiga Cara Tetap Bertanggung Jawab atas Pekerjaan"

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 22 November 2023, Setia Dalam Perkara Kecil

Kematian tujuh bersaudara bukan karena suatu kecelakaan atau perampokan tetapi mati untuk mempertahankan imannya. Sang ibu tetap tabah menghadapi peristiwa keji yang dialami oleh anak-anaknya bahkan dia bangga anak-anaknya mati mempertahankan imannya.

Dia memang kehilangan anaknya, tetapi kelak akan bersatu kembali karena mereka tetap setia kepada Tuhan. Ibu itu mewariskan imannya kepada anak-anaknya secara luar biasa. Saat tantangan dan kesulitan menimpa anaknya.

Dia tidak mengajak anak-anaknya untuk menghindari kesulitan itu, tetapi mengharapkan anaknya menghadapinya dengan kekuatan iman. Dia lebih bahagia kehilangan nyawa anaknya daripada kehilangan iman anaknya.

Uang mina yang diberikan oleh seorang bangsawan kepada hamba-hambanya dalam perumpamaan hari ini, adalah anugerah, modal yang harus dikembangkan oleh para hamba.

Hamba yang berjuang dengan tekun mengembangkan mina itu akhirnya bukan mendapat keuntungan berupa mina, namun juga diberi kepercayaan yang lebih besar untuk berkuasa atas beberapa kota. Kesetian pada hal kecil menjadi ukuran untuk memperoleh kepercayaan dalam perkara-perkara besar.

Iman adalah satu anugerah Allah yang istimewa bagi manusia. Namun partisipasi dan tanggung jawab manusia sangat dituntut agar iman ini bisa berbuah dalam kehidupan nyata.

Manusia harus mempertanggungjawabkan iman ini dengan mengembangkan dan memanfaatkan aneka karunia yang dipercayakan oleh Tuhan kepadanya. Iman membuka hati dan pikiran manusia untuk melihat kehendak Allah di balik setiap peristiwa, bahkan yang paling gelap sekali pun.

Iman menginspirasi manusia untuk memaknai berbagai perjumpaan dengan sesama dan alam ciptaan lainnya. Iman yang kokoh membuat manusia lebih sadar akan hakekat dirinya dan dalam kerendahan hati mau mengakui kebesaran dan kebijaksanaan Allah dalam seluruh perjuangan hidupnya.

Kalau kita setia mempertanggungjawabkan semua karuniaNya, Dia pun akan lebih setia kepada kita. Dia bahkan mempercayakan kepada kita tanggung jawab dalam perkara-perkara yang jauh lebih besar lagi.

Contemplasi:

Iman adalah anugerah Allah. Apakah imanku masih bertumbuh dengan subur dalam keseharian hidupku? Apakah imanku kupelihara dan kurawat dengan baik yang menyata dalam doa, pembacaan Kitab Suci dan perayaan Ekaristi? Apakah imanku saat ini sedang goyah terombang-ambing karena badai kehidupan dan kubiarkan kerdil dan letih lesu?.

Apakah imanku tetap kokoh kuat hingga saat ini atau berbalik kepada yang lain? Pertanggungjawabkan itu semua kepada Tuhan.

Doa:

Tuhan Yang Mahakasih, Engkau telah memberi teladan kepadaku lewat ibu dan anak-anaknya yang setia pada imannya. Ajarlah aku agar bisa menghadapi segala tantangan hidup dengan kekuatan iman. Semoga aku tidak jatuh dalam dosa...Amin.

Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Rabu. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkini