Berita Alor

Program TJPS Tetap Berjalan, Bank NTT Cabang Kalabahi Siap Bantu Petani dan UMKM Alor

Penulis: Rosalia Andrela
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PINCA - Glaanthiano S.R. Ndoen selaku Pimpinan Bank NTT Cabang Kalabahi saat diwawancarai di ruang kerjanya.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Rosalia Andrela

POS-KUPANG.COM, KALABAHI - Sebagai upaya meningkatkan produktivitas petani, pemerintah Provinsi NTT membuat Program Tanam Jagung Panen Sapi atau TJPS.

Program ini digagas oleh mantan Gubernur NTT, Victor Bungtilu Laiskodat. 

Meskipun tidak lagi menjabat sebagai gubernur, Glaanthiano S.R. Ndoen selaku Pimpinan Bank NTT Cabang Kalabahi mengatakan bahwa program TJPS tetap berjalan.

“Program TJPS ini masih berjalan di seluruh kabupaten, salah satunya Kabupaten Alor. Kami Bank NTT bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Alor untuk mensukseskan program TJPS ini,” ujarnya, Sabtu 11 November 2023.

Baca juga: BREAKING NEWS: Liga Mahasiswa Unjuk Rasa Tuntut Aparat Penegak Hukum Proses Sekwan Alor

Menurut Glaan, salah satu daerah yang menjadi fokus program TJPS ini adalah Petani di Kecamatan Pantar.

“Program TJPS salah satunya kami jalankan di Pantar. Ada yang baik tetapi ada juga yang mengeluh terkait iklim. Kemarau panjang ini banyak yang hasil panennya tidak mencapai maksimal sehingga pengembalian ke bank tidak normal,” jelas Glaan.

Selain itu, keterlambatan offtaker atau pemasok kebutuhan industri atau pasar menjadi keluhan petani di lapangan.

“Memang Dinas Pertanian harus keras terhadap offtaker, karena imbasnya kepada petani-petani kita. Biasanya yang dikeluhkan petani adalah ketersediaan pupuk, pembasmi hama yang sering terlambat,” tuturnya.

Terkait komitmen Bank NTT membantu UMKM, Glaan mengatakan bahwa komitmen tersebut tetap berjalan.

“Komitmen kami terhadap UMKM tetap kami jalankan tetapi kami harus tetap selektif. Potensi yang kami lihat di sini adalah ikan, sehingga kita harapkan bisa ada olahan ikan. Memang proses ini tidak mudah, tetapi kami berhasil membina beberapa UMKM bahkan ada yang sudah kami daftarkan Hak Kekayaan Intelektualnya (HKI) di Kemenkumham,” pungkas Glaan.

Glaan mengaku proses untuk mendaftarkan HKI tidak mudah, karena selain membutuhkan waktu juga harus ada standar yang dipenuhi. Namun pihaknya optimis jika ada UMKM yang dianggap mampu dan serius menjalankan usahanya bisa didorong untuk didaftarkan HKI. (cr19).

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkini