Ketua Komisi IV DPRD Kota Kupang Theodora Ewalde Taek menyebut kejadian ini berulang. Dia yakin pemadaman tidak menyeluruh.
Cuaca ekstrim menjadi pemicu lainnya kebakaran di TPA Alak. Dia berharap Pemkot Kupang tidak kendor mengurai persoalan ini.
"Pemerintah tidak boleh putus asa menangani persoalan itu, dan tidak pernah berhenti langkah karena dampak ini akan terus dialami masyarakat sekitar," ujarnya.
Politisi PKB itu mendorong pemerintah untuk membuka layanan kesehatan bagi warga di samping masyarakat juga bisa menggunakan masker untuk melindungi diri.
"Tidak bisa pasrah dengan keadaan tapi upaya harus terus dilakukan oleh pemerintah," kata dia.
Warga sekitar TPA Alak, Norlina Neolaka (36) menyebut kondisi ini bukan kali pertama terjadi. Tahun lalu juga terjadi hal serupa. Ada aksi pemadaman tapi tidak tuntas. Api masih ada yang menyala.
"Kalau sudah kebakaran ini begini susah sekali untuk api mati, ini kita tunggu hujan saja yang siram kasih mati api," sebut dia.
Sebagai seorang pemulung di tempat itu, Norlina mengaku tetap beraktivitas. Sekalipun terganggu, ia tetap melakoni pekerjaan itu demi bertahan hidup, apalagi saat ini anaknya sedang bersekolah.
"Asap tebal juga kami tabrak masuk saja, kalau tidak kerja begini dan kalau mau duduk saja siapa yang mau kasih kami uang," ungkap ibu empat anak ini ditemui beberapa waktu lalu. (fan)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS