"Setelah mencermati dengan seksama dan perkembangan mengedepankan kepentingan lebih besar untuk bangsa dan negara menjaga stabilitas politik pertumbuhan ekonomi pemerataan dan berdasarkan hasil pertemuan dengan para ketua DPD tadi malam, kami rapat cukup lama, cukup hangat, tapi semuanya konsensus. Mengusulkan, saya tanya dulu, mengusulkan dan mendukung mas Gibran Rakabuming Raka untuk kita pasangkan dengan pak Prabowo sebagai bakal calon presiden Republik Indonesia," jelasnya.
Lebih lanjut, Airlangga pun menanyakan apakah peserta Rapimnas Golkar yang berasal dari DPD seluruh Indonesia menyetujui keputusan tersebut. Mereka pun serentak menjawab setuju.
"Apakah setuju?" tanya Airlangga.
"Setuju!" jawab peserta Rapimnas Golkar.
Tanggapan Prabowo Subianto
Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus bakal calon presiden Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto mengapresiasi Partai Golkar, karena mengusung Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden (cawapres) di kontestasi Pilpres 2024.
Menurutnya, keputusan tersebut merupakan hal yang luar biasa dan berjiwa besar.
Apalagi, Golkar sebelumnya mendukung Ketum Golkar Airlangga Hartarto menjadi capres ataupun cawapres.
"Pembukaan Rapimnas di mana keputusan Golkar untuk mencalonkan saya di sini sebagai capres dan mas Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres, ini keputusan Golkar ya," kata Prabowo saat ditemui di Kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli, Jakarta Barat pada Sabtu (21/10/2023).
"Ini saya anggap suatu keputusan yang sangat luar biasa, sangat berjiwa besar karena Golkar rapimnasnya tadinya mencalonkan Pak Airlangga sebagai capres atau cawapres," sambungnya.
Eks Danjen Kopassus itu menyatakan bahwa partai Golkar justru memilih melepaskan kepentingan partai untuk kepentingan yang lebih besar dengan memilih Gibran.
"Tapi Golkar melepas kepentingan partai, golongan, demi kepentingan yang lebih besar, tentunya ini kehormatan, saya terima," katanya.
Lebih lanjut, Prabowo menambahkan nantinya usulan Rapimnas Golkar bakal dibawa ke dalam forum ketua umum koalisi Indonesia maju.
Setelah itu, mereka bakal memutuskan apakah menerima atau tidak usulan tersebut.
"Kami KIM tediri dari sekarang 8 partai, 4 partai parlementer dan 4 partai non parlementer, tapi juga punya akar,”
“Jadi biasanya kita akan rapat, musyawarah, dan nanti kita umumkan keputusan kita bersama. Tentunya usul ini akan kita bawa ke forum Ketua Umum partai," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com/serambinews.com
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS