"Hasil screening anemia akan diberikan kepada sekolah sehingga kasus anemia yang ditemukan dapat menjadi perhatian sekolah dan puskesmas Oesao," ujarnya.
Rut menambahkan, pencegahan terhadap terjadinya gangguan kesehatan pada remaja memerlukan pengertian dan perhatian dari lingkungan baik orangtua, guru, teman sebayanya, dan juga pihak terkait agar remaja dapat melalui masa transisi dari kanak-kanak menjadi dewasa dengan baik.
"Melindungi remaja dari masalah kesehatan dan mempromosikan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sangat penting untuk masa depan remaja dan masa depan bangsa dan negara," ujarnya.
Melalui kegiatan ini, kata Rut, diharapkan sekolah dapat memahami pentingnya edukasi kesehatan dan remaja putri memiliki pengetahuan yang lebih baik dalam mencegah terjadinya anemia.
Baca juga: Dinas PPA Lembata Gelar Peningkatan Kapasitas Menuju Desa Layak Anak
Di sisi lain, Rut juga berharap agar peserta didik dapat tumbuh dan berkembang secara optimal karena pada akhirnya dapat hal itu dapat meningkatkan prestasi belajar mereka.
Sementara itu, Meri Diana Taneo dan Agustina Ginting, dua dari sebelas mahasiswi yang ikut dalam kegiatan itu menyebutkan bahwa kegiatan itu sangat membantu mahasiswa dalam meningkatkan keterampilan dan pengetahuan sehingga kelak mereka lebih siap untuk menjadi edukator kesehatan.
Sebagai calon tenaga kesehatan masyarakat yang akan terlibat dengan masyarakat, keduanya meyakini pengalaman ini menjadi bekal yang bisa membantu, terutama berkaitan dengan penyuluhan kesehatan masyarakat.
"Pada dasarnya, seorang Sarjana Kesehatan Masyarakat memiliki tugas dalam upaya pencegahan masalah kesehatan dan promosi kesehatan. Sebagai penyuluh dan promotor di tengah masyarakat nantinya," kata Agustina Ginting.
Meri Diana Taneo menambahkan, KIE sangat efektif diberikan kepada anak sekolah. Menurutnya, lewat berbagai media yang digunakan, para siswa dan siswi dapat terbantu untuk memiliki pengetahuan kesehatan yang lebih baik dan secara perlahan dapat mengubah perilaku ke arah positif.
Untuk diketahui, adapun anggota tim kegiatan ini yaitu Dosen Pelaksana, Rut Rosina Riwu, S.KM., MPH, dan tim dosen yang terdiri dari tiga orang yakni Indriati Tedju Hinga, S.KM., MSc., Christina Nayoan, S.KM., MPH., Ph.D., dan Dominirsep Dodo, S.KM., MPH dalam kegiatan itu melibatkan sebelas mahasiswa dari prodi Kesehatan Masyarakat Undana dan seorang dosen Fakultas Kedokteran Undana, Conrad Folamauk, S.KM., M.Sc. (cr20)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS