POS-KUPANG.COM – Sebanyak puluhan kepala keluarga di Kabupaten Yahukimo, memilih mengungsi ke empat tempat yang berbeda di wilayah tersebut. Ini dilakukan menyusul gangguan keamanan yang diduga dilakukan KKB Papua dalam beberapa waktu terakhir.
Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri, membenarkan adanya kejadian tersebut. Ia bahkan menyebutkan bahwa puluhan warga itu terbagi di beberapa tempat, yakni gedung kompleks sekolah SMK Negeri 1, Pasema Sosial KM 2, Perumahan Sosial KM 4 dan Kompleks Silimo Kali Merah.
Fakta tentang pengungsian tersebut kini viral di media sosial. Dalam video berdurasi singkat tersebut, puluhan warga itu mengungsi karena adanya gangguan keamanan di daerah tersebut.
Kapolda Mathius D Fakhiri menyebutkan, bahwa dari laporan yang diterima, warga yang memilih mengungsi tersebut ada 40 kepala keluarga. Mereka mengungsi dengan gangguan keamanan di daerah itu.
Tidak disebutkan seperti apa gangguan keamanan yang dialami warga setempat. Tak disebutkan pula siapakah yang mengganggu keamanan warga di daerah tersebut.
Namun dari fakta yang terjadi selama ini, para pihak yang biasa mengganggu keamanan warga, adalah Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau disingkat KKB Papua.
"Memang benar ada laporan, bahwa warga terpaksa mengungsi untuk mengamankan diri dari adanya gangguan keamanan di Dekai, Ibu Kota Kabupaten Yahukimo," kata Mathius, Sabtu 9 September 2023, seperti dilansir dari Kompas.com.
Warga yang mengungsi tersebut kini tinggal di pinggiran kawasan perkotaan. Saat ini mereka masih ditampung di kompleks SMKN 1, Pasema Sosial KM 2, Perumahan Sosial KM 4, dan Kompleks Silimo Kali Merah.
Hingga saat ini tidak dijelaskan secara detail seperti apa gangguan keamanan itu. Tapi disebutkan bahwa tidak adanya tindakan penembakan atau penganiayaan yang menyebabkan korban jiwa sehingga warga mengungsi. "Mudah-mudahan situasi keamanan di Kabupaten Yahukimo dapat kembali kondusif sehingga masyarakat beraktivitas dengan normal tanpa diliputi ketakutan," sebut Mathius.
Untuk diketahui, dalam beberapa waktu terakhir, KKB Papua tak henti-hentinya melakukan tindakan anarkis di Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Nduga, Kabupaten Puncak dan beberapa kabupaten lainnya di Papua Pegunungan.
Bahkan dalam aksi anarkisnya, serangan kelompok KKB Papua itu menewaskan juga warga sipil lainnya, termasuk prajurit TNI Polri yang bertugas di Papua.
Hingga kini belum diketahui, kelompok mana yang bertanggung jawab atas tindakan tersebut. Namun fakta memperlihatkan, bahwa setiap kali setelah selesai melancarkan aksinya, anggota KKB Papua umumnya buru-buru melarikan diri.
Dalam setiap tindakan, prajurit TNI Polri pun kerap merespon dengan tembakan atau bahkan melakukan pengejaran terhadap para oknum yang tidak bertanggung jawab melakukan penyerangan terhadap warga sipil itu.
Baru-baru ini prajurit TNI juga melakukan penyergapan ke salah satu lokasi yang selama ini digunakan sebagai markas KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.
Dalam penyergapan tersebut, tiga anggota KKB Papua dinyatakan tewas. Dari tiga anggota tersebut, satu di antaranya adalah Ganti Gwijangge, salah satu orang kepercayaan Egianus Kogoya di Kabupaten Nduga.
Baca juga: Polisi Didesak Segera Tangkap Anggota KKB Papua, Pelaku Penganiayaan Camat Kramongmongga di Fakfak