Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Nofry Laka
POS-KUPANG.COM, BETUN - Jasmine Caca dari Kota Kupang terpilih sebagai Miss Transpuan NTT menyisihkan 12 peserta lainnya.
Pemilihan Miss Transpuan NTT ini digelar di Kabupaten Malaka dan melibatkan peserta dari Kota Kupang, Belu, Malaka, Flores Timur, Lembata, Sikka, Manggarai Barat, Manggarai Timur, dan Manggarai.
Ketua IMOF NTT, Ridho Herewila kepada POS-KUPANG.COM, Jumat 1 September 2023 mengatakan, tiga belas peserta Miss Transpuan NTT ini menampilkan busana daerah terbaik.
"Ketiga belas peserta ini masing-masing menampilkan busana daerahnya dengan baik," ucapnya.
Baca juga: Gempa Guncang Pulau Timor, Pegawai Kominfo Malaka Berhamburan Keluar Kantor
Selaku Ketua Umum IMOF , ia menyampaikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada semua dukungan yang diberikan pada Fitun Malaka dalam acara volly cup dan Miss Transpuan NTT, dan terima kasih juga buat semua panitia Fitun Malaka terlebih khusus kepada ketua panitia atas Neny Charolina, Sekretaris Betty Tety, Bendahara Ayu Kadir, pendamping Mared Seran dan juga buat dr. Oktalin atas penginapan team KPA Provinsi dan IMOF NTT.
"Terima kasih karena telah menjadi ruang aman dan nyaman bagi komunitas keberagaman gender dan sexual pada umumnya juga transpuan pada khsusunya, saya mewakili semua teman-teman kebergaman gender dan seksual terkhusunya transpuan mohon maaf sebesar besarnya jikalau ada kesalahan yang telah kami lakukan baik secara sengaja atau tidak selama proses ini berlangsung," paparnya.
Semoga Pemerintah Kabupaten Malaka dan jajaran bisa tetap menjadi pemerintah yang inklusi, dimana setiap individu tanpa terkecuali dengan kesetaraan tanpa stigma dan diskriminasi.
Baca juga: KPU Malaka Terima Satu Aduan Masyarakat Terkait Pengumuman DCS
Keberagaman tidak akan punya makna jika dijalani dengan mengabaikan kemanusiaan.
Di tengah-tengah dunia yang dipenuhi dengan sekat-sekat/pembatas yang selalu berakhir dengan pembedaan, adanya superior dan inferior, mayoritas dan minoritas, eksklusif dan inklusif maka keberagaman akan selalu dipandang sebagai sebagai sesuatu yang aneh, asing, tidak sesuai atau tidak sama.
Sejatinya, manusia itu lahir dari latar belakang yang berbeda, memiliki orientasi seksual dan gender yang berbeda, memiliki keyakinan yang berbeda, memiliki suku/ras yang berbeda serta memiliki kemampuan dan kebutuhan yang berbeda-beda pula. Akan tetapi perbedaaan-perbedaan tersebut sulit sekali mendapatkan apresiasi atau bahkan penghormatan atas kemanusiaan itu sendiri di antara setiap individu satu sama lain untuk dapat saling menerima, saling mengasihi dan terbuka atas perbedaan itu.
Perayaan keberagaman kemanusiaan perlu digaungkan sebagai tanda untuk membangun kesadaran tentang pentingnya menghargai dan menerima keberagaman agama atau ajaran atau kepercayaan, suku dan budaya, gender, orientasi seksual, bahkan kelompok berkebutuhan khusus sehingga lebih banyak orang memahami bahwa setiap manusia itu sepadan demi membangun ruang yang aman dan nyaman bagi setiap kelompok rentan di tanah Flobamorata NTT.
Baca juga: 10 Petinju Kabupaten Kupang Berlaga di Kejurda Malaka
Ketua Dekranasda Kabupaten Malaka, drg. Maria Martina Nahak, M. Biomed dalam kesempatan itu mengatakan, kegiatan pemilihan Miss Transpuan NTT ini luar biasa karena telah berhasil menghadirkan seluruh peserta dari berbagai daerah.
"Ini suatu kegiatan yang baik dan terima kasih kepada Komunitas Fitun Malaka, kita perlu memberikan apresiasi khusus kepada Transpuan NTT dan kita perlu mendukung dan akui bahwa mereka adalah bagian dari warga negara Indonesia," demikian.
Menurut dia, ajang ini sekaligus mempromosikan tenun Malaka dan pariwisata Malaka. "Kita harapkan supaya kegiatan ini terus dilakukan," harapnya.