Raja Yoas tidak mengingat kesetiaan yang ditunjukkan Yoyada,
ayah Zakharia itu, terhadap dirinya.
~ayat 22
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Kristen, Senin 14 Agustus 2023 dengan judul Kematian Yang Berharga, merujuk pada Kitab 2 Tawarikh 24:15-27.
Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil Ratapan dan Pengharapan yang diterbitkan Gereja Masehi Injili di Timor ( GMIT ).
POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt Eka Mozes, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Juli dan Agustus 2023.
Simak Selengkapnya Renungan Harian Kristen Seniin 14 Agustus 2023.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Minggu 13 Agustus 2023, Merawat Persekutuan
Yoyada adalah seorang imam, bukanlah seorang raja. Tetapi kematiannya mendapat penghormatan layaknya seorang raja, di antara makam para raja (16).
Sebaliknya Raja Yoas yang sejak kecil diasuh dan dididik dengan sangat baik oleh imam Yoyada, ketika mati, justeru tidak dihormati seperti seorang raja (24).
Makamnya terletak di luar kompleks pemakaman para raja. Ini sebuah tragedi bagi keturunan raja.
Tetapi hal ini juga menunjukkan bahwa di kerajaan Yehuda, Tuhan selalu menempatkan orang-orang yang takut akan Tuhan untuk menjaga bangsa ini dari dosa penyembahan berhala.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Sabtu 12 Agustus 2023, Back To The Bible
Raja Yoas seperti kata pepatah, “kacang lupa kulit”. Ia diasuh dan dilindungi oleh imam Yoyada dalam kesetiaan, tetapi setelah sang imam meninggal, ia berbalik mengikuti keinginan orang-orang yang tidak setia.
Ketika imam Zakharia, putera imam Yoyada menegur dan memberi peringatan keras kepada mereka, justeru raja Yoas memerintahkan membunuh imam Zakharia.
Yoas sudah lupa diri dan disesatkan oleh para petinggi negara yang tidak takut Tuhan. Betapa lemahnya raja Yoas sehingga mudah dipengaruhi dan dijebak dalam dosa penyembahan
berhala.
Ia berubah menjadi orang yang tidak takut melakukan kejahatan.
Langkah Iman
Kematian raja Yoas menjadi kematian yang tidak berharga. Ia dibunuh oleh para pegawainya.
Kematiannya menjadi tanda tidak adanya perkenanan Tuhan baginya.