POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Harta yang Terpendam.
Bruder Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari 1Raja-raja 3: 5.7-12, bacaan kedua Roma 8: 28-30, dan bacaan Injil Matius 13: 44-52; Hari Minggu Biasa XVII.
Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Minggu 30 Juli 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Siapa yang tak mau memiliki harta? Semua orang pasti menginginkan harta untuk memberi hidup bagi diri, keluarga, dan keturunannya.
Ada jenis-jenis harta. Ada harta berupa barang atau benda, bisa berupa uang, bisa juga harta berupa nilai-nilai tertentu yang dihidupi. Semua tergantung cara pandang kita masing-masing.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Hari ini kita memasuki hari Minggu Biasa XVII. Kisah kitab suci yang kita renungkan hari ini memberi kita inspirasi tentang seperti apa harta kehidupan kita.
Dalam bacaan pertama, dikisahkan tentang Raja Salomon yang telah menggantikan ayahnya Daud menjadi raja Israel.
Dikisahkan bahwa ketika pada malam Raja Salomon bermimpi, Tuhan datang dan berfirman kepadanya, “Mintalah apa yang kauharapkan dari padaKu.”
Dan Salomon menjawab, “Ya Tuhan, Allahku, Engkau telah mengangkat hambaMu ini menjadi raja menggantikan Daud, ayahku, sekalipun aku masih muda dan belum berpengalaman.
Maka berikanlah kepada hambaMu ini hati yang paham menimbang perkara untuk menghakimi umatMu dengan tepat dapat membedakan antara yang baik dan jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umatMu yang sangat besar ini?”
Antara permintaan Allah dan jawaban Raja Salomon yang hanya meminta kebijaksanaan untuk menghakimi dan memutuskan perkara bagi umatNya dan mampu membedakan mana yang baik dan buruk, Salomon akhirnya juga mendapatkan begitu banyak harta kekayaan duniawi karena kebijaksanaan yang telah ditunjukkan kepada semua orang.
Salomon dengan kemegahan kekayaan dan kemasyhuran harta dan kekuasaannya terlahir dari satu kepemilikan hartanya yang paling utama: kebijaksanaan Tuhan sendiri.
Inilah yang menjadi dasar utama kemenangan dirinya dalam begitu banyak harta yang dia dapatkan.
Secara singkat, harta pertama adalah memiliki kebijakansanaan Tuhan sendiri.
Yang lainnya akan ditambahkan kepadamu.
Atau menurut kata kitab suci, carilah dulu kerajaan Allah dan yang lainnya akan ditambahkan kepadamu.
Hal inilah yang diangkat oleh St. Paulus, “…kita tahu sekarang bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 29 Juli 2023, Iman dan Ketulusan Bersahabat dengan Yesus
Salomon yang terpanggil menjadi Raja menggantikan ayahnya Daud adalah juga orang yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Karena dari semula, semua kita telah ditentukan menjadi anak-anak Allah karena Yesus Kristus telah menjadi Anak Sulung dan kita menjadi serupa dengan AnakNya.
Itulah harta yang sesungguhnya, yaitu menemukan diri kita secitra dengan PuteraNya yang digambarkan oleh Injil Matius sebagai harta yang terpendam dan orang menjual segala miliknya untuk mendapatkan harta yang terpendam itu.
Kata menjual harta miliknya berarti “melepaskan” semua kepunyaan kita yang fana untuk mendapatkan harta utama yakni Allah sendiri yang tergambar dalam diri PuteraNya sendiri, Yesus Kristus Tuhan kita.
Inilah kebenaran kita sebagai anak-anak Tuhan sendiri.
Kita semua juga dipanggil oleh Tuhan menjadi murid-muridNya.
Maka seharusnya kita dengan tahu dan mau melepaskan atau meninggalkan segala harta miliki kita yakni kelekatan hati kita kepada hal-hal duniawi dan memusatkan perhatian kita pada harta yang sejati yakni Kebijaksanaan Tuhan sendiri.
Namun kenyataannya kita menjadi lebih takut akan kehilangan harta duniawi dari pada harta surgawi.
Kita lebih cenderung untuk mengejar harta duniawi dari pada harta surgawi yakni Tuhan dan kebijaksanaan Tuhan sendiri.
Kita lebih cenderung memaksa diri kita untuk semakin banyak mengumpulkan harta duniawi dan lupa mengumpulkan harta surgawi yakni kebaikan dan cinta kasih bagi orang-orang di sekitar kita.
Sebagai manusia kita masih sulit meninggalkan kelekatan manusiawi kita dari pada mencari dan menemukan Tuhan sendiri.
Marilah kita belajar untuk meninggalkan diri kita dari kelekatan manusiawi kita dan selalu mencari Tuhan dalam hidup dan kehidupan kita bersama semua orang yang ada di sekitar kita.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 30 Juli 2023, Ingatlah yang Paling Berharga
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Pesan untuk kita, pertama: semua kita terpanggil menjadi anak-anak Allah dan menjadi serupa dengan Yesus PutraNya.
Kedua, carilah dulu harta paling utama yakni Tuhan sendiri dan yang lainnya akan ditambahkan kepadamu.
Ketiga, hanya orang yang mampu melepaskan kelekatan manusiawinyalah yang akan mampu menemukan Tuhan dalam dirinya.
Renungan Harian Katolik 30 Juli 2023
Bacaan Pertama 1 Raja-Raja 3:5.7-12
"Salomo meminta hikmat dan pengertian"
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-raja:
Pada suatu malam Tuhan menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi. Beginilah firman Tuhan Allah, "Mintalah apa yang kauharapkan dari pada-Ku!"
Lalu Salomo berkata, "Ya Tuhan, Allahku, Engkau telah mengangkat hamba-Mu ini menjadi raja menggantikan Daud, ayahku, sekalipun aku masih sangat muda dan belum berpengalaman.
Kini hamba-Mu ini berada di tengah-tengah umat-Mu yang Kaupilih, suatu umat yang besar yang tidak terhitung dan tidak terkira banyaknya.
Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang paham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan tepat, dengan membedakan mana yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini? "Tuhan sangat berkenan bahwa Salomo meminta hal yang demikian.
Maka berfirmanlah Allah kepada Salomo, "Oleh karena engkau telah meminta hal yang demikian, dan tidak meminta umur yang panjang atau kekayaan, atau nyawa musuhmu, melainkan pengertian untuk memutuskan hukum, maka Aku akan melakukan sesuai dengan permintaanmu!
Sungguh Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorang pun seperti engkau, dan sesudah engkau pun takkan bangkit seorang seperti engkau.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm. 119:57.72.76-77.127-128.129-130
Refr. Sabda-Mu adalah kebenaran, hukum-Mu kebebasan.
1. Bagianku ialah Tuhan, aku telah berjanji untuk berpegang pada firman-firman-Mu. Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih berharga daripada ribuan keping emas dan perak.
2. Biarlah kasih setia-Mu menjadi penghiburanku, sesuai dengan janji yang Kauucapkan kepada hamba-Mu. Biarlah rahmat-Mu turun kepadaku sehingga aku hidup, sebab Taurat-Mulah kegemaranku.
3. Itulah sebabnya aku mencintai perintah-perintah-Mu lebih daripada emas, bahkan daripada emas tua. Itulah sebabnya aku hidup jujur sesuai dengan segala titah-Mu, segalal jalan dusta aku benci.
4. Peringatan-peringatan-Mu ajaib, itulah sebabnya jiwaku memegangnya. Bila tersingkap, firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.
Bacaan Kedua Roma 8:28-30
"Mereka ditentukan Allah dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya"
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Roma:
Saudara-saudara, kita tahu, bahwa Allah bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Anak-Nya itu menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya itu, juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, juga dimuliakan-Nya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah.
Bait Pengantar Injil Matius 11:25
Refr. Alleluya, alleluya, alleluya.
Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena rahasia Kerajaan telah Kaunyatakan kepada orang-orang kecil.
Bacaan Injil Matius 13:44-52
"Ia menjual seluruh miliknya, lalu membeli ladang itu"
Inilah Injil suci menurut Matius:
Sekali peristiwa Yesus mengajar orang banyak, "Hal Kerajaan Surga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Karena sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya, lalu membeli ladang itu.
Demikian pula hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu.
Demikianlah pula "Hal Kerajaan Surga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan pelbagai jenis ikan. Setelah penuh, pukat itu ditarik orang ke pantai.
Lalu mereka duduk dan dipilihlah ikan-ikan itu, ikan yang baik dikumpulkan ke dalam pasu, yang buruk dibuang. Demikianlah juga pada akhir zaman. Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar.
Yang jahat lalu mereka campakkan ke dalam dapur api. Di sana akan ada ratapan dan kertak gigi. Mengertikah kalian akan segala hal ini?" Orang-orang menjawab, "Ya, kami mengerti."
Maka bersabdalah Yesus kepada mereka, "Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran hal Kerajaan Allah seumpama seorang tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya."
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS