Dan yang mengikuti perintah-perintahNya, maka akan dikasihiNya tetapi yang tidak maka akan membalaskan kesalahan itu turun-temurun.
Hukum Allah itu mengikat turun-temurun kepada bangsa Israel entah yang menjalankan perintahNya maupun yang melanggar perintahNya, karena Allah adalah Allah yang cemburu.
Dari situlah Allah menurunkan perintahNya kepada Israel dengan 10 Perintah Allah yang terbagi dalam 3 bagian, pertama ditujukan untuk Tuhan, yang ke-4 khusus untuk orangtua, 5-7 larangan bagi individu, 8-10 larangan dalam hubungannya dengan sesama.
Jika melihat hal ini, Tuhan sebenarnya sudah membuat perintah secara keseluruhan dan komplit baik relasi dengan Tuhan, dengan diri sendiri maupun dengan sesama.
Namun, kecenderungan manusia tetap saja sama. Hukum sesempurna yang dibuat oleh Allah sendiri saja masih dilanggar apalagi hukum yang lainnya.
Kecenderungan manusiawi kita selalu saja menjadi penghalang utama pelaksanaan hukum bagi kita.
Ada yang menjalankan hukum Tuhan sepenuhnya, maka pasti akan mendapat banyak berkat Tuhan.
Ada yang menjalankan hanya sebagian saja, maka hasilnya juga hanya sebagian berkat saja yang dapat.
Ada yang menjalankan hanya setengah-setengah saja, maka dia pasti tidak dapat juga atau dapat tapi akan hilang cepat juga berkatnya.
Dan ada yang sama sekali tidak melakukan apa-apa. Ini pasti tentunya tidak mendapat berkat apa pun dalam hidup.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 28 Juli 2023, Sukses Berawal dari Kegagalan
Hal inilah yang diangkat Yesus dalam perumpamaan tentang benih yang ditaburkan oleh penabur benih.
Yesus mengibaratkan benih itu sebagai Firman Tuhan atau hukum Tuhan yang disabdakanNya.
Dan tempat-tempat di mana benih itu jatuh adalah kita manusia.
Ada yang jatuh di tepi jalan, ada yang jatuh di tempat berduri, ada yang jatuh di bebatuan, dan terakhir di tanah yang subur.
Hal yang paling penting dalam kisah ini dan yang mau disampaikan oleh Yesus kepada kita adalah bahwa Allah tidak pernah membeda-bedakan orang dari segala macam latar belakangnya dan sifatnya masing-masing.