Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Selasa 25 Juli 2023, Kamu Tidak Tahu Apa yang Kamu Minta

Editor: Agustinus Sape
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RENUNGAN - Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Selasa 25 Juli 2023 dengan judul Kamu Tidak Tahu Apa yang Kamu Minta.

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Kamu Tidak Tahu Apa yang Kamu Minta.

Bruder Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari 2 Korintus 4: 7-15, dan bacaan Injil Matius 20: 20-28; Pesta Santo Yakobus Rasul.

Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Selasa 25 Juli 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.



Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.

Salam sejahtera untuk kita semua. Setiap permintaan biasanya selalu disertai dengan alasan. “Saya meminta uang karena saya membutuhkan uang untuk bayar kuliah” atau bisa contoh lainnya.

Setiap kita meminta atau memohon sesuatu biasanya juga dengan nada memelas karena kita sangat membutuhkan hal yang kita minta.

Namun juga pada saat yang sama selalu ada konsekuensi yang harus ditanggung dari permintaan kita. Inilah yang kadang kita tak siap sebagai orang yang meminta sesuatu kepada orang lain.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 25 Juli 2023, Jadilah Rasul yang Setia

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.

Hari ini gereja secara khusus merayakan pesta Santo Yakobus Rasul. Rasul Yakobus juga biasa disapa bersama dengan saudaranya sebagai anak-anak Zebedeuz bersama saudaranya Rasul Yohanes.

Kedua rasul yang bersaudara ini disebutkan juga dalam kitab suci sebagai Boanerges yang artinya anak-anak guruh.

Rasul Yakobus memang agak jarang disebutkan dalam Kitab Suci ketika mereka bersama-sama dengan Yesus.

Saudaranya Yohanes yang lebih sering disebutkan dalam kisah bersama Yesus di dalam Kitab Suci.

Namun beberapa kisah dalam Kitab Suci bisa memberikan gambaran tentang Rasul Yakobus.

Ada beberapa kisah yang bisa kita sebutkan seperti panggilan murid pertama, Yohanes dan Yakobus saudaranya ini dipanggil saat mereka sedang menjala ikan bersama ayah mereka Zebedeuz.

Yesus membawa Petrus, Yohanes, dan Yakobus naik ke gunung Tabor untuk berdoa di sana.

Dan terakhir tentang Ibu anak-anak Zebedeus yang datang menyembah di depan Yesus untuk meminta kedua anaknya Yohanes dan Yakobus bisa duduk di sebelah kiri dan kanan saat kemuliaan Tuhan nanti.

Kisah permintaan ibu inilah yang kita dengarkan dalam injil hari ini.

Dari semua kisah tentang Santo Yakobus terlihat bahwa sangat jarang kita temukan kisah khusus tentang Rasul Yakobus ini.

Namun dari situ kita melihat bahwa Yakobus sangat rendah hati dan selalu ada di belakang layar dan selalu mengedepankan saudaranya Yohanes.

Kisah yang kita dengarkan pada injil hari ini memberikan inspirasi kepada kita tentang bagaimana hidup kita kelak.

Kisah itu dimulai dari ibu dan anak-anak Zebedeus datang kepada Yesus dan sujud di hadapan Yesus dan meminta sesuatu lalu kata Yesus, “Apa yang kau kehendaki?”

Jawab ibu itu: “Berilah perintah, supaya kedua anakku ini kelak boleh duduk di dalam kerajaanMu, yang seorang di sebelah kananMu dan yang seorang di sebelah kiriMu.”

Kalau melihat permintaan ibu ini memang langsung mendapat reaksi baik oleh Yesus maupun murid-murid yang lainnya.

Yesus sendiri bereaksi, “Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum?

Dan kata mereka, “Kami dapat.”

Kata Yesus, "CawanKu memang akan kamu minumm tetapi hal duduk di sebelah kananKu atau di sebelah KiriKu Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa BapaKu telah menyediakannya.”

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 25 Juli 2023, Melayani Orang Banyak Tanpa Pamrih

Rekasi Yesus ini menjadi sebuah kebenaran yang harus tertanam dalam diri kita semua. Allah selalu punya kuasa untuk menentukan kehidupan kita di masa yang akan datang dalam pengadilan terakhir.

Kita sedikit pun tidak punya kuasa apa pun termasuk Putra Manusia yang duduk dalam kerajaan Bapa itu. Maka yang paling penting bagi kita adalah bukan soal meminta kepada Tuhan tentang masa depan hidup kita, tetapi bagaimana kita bisa hidup baik pada hari ini agar kita dianggap layak oleh Bapa di surga untuk masuk dalam kerajaanNya.

Ini yang perlu kita bangun sebagai sebuah kesadaran iman bahwa yang paling penting adalah semua kesadaran untuk melakukan semua kebajikan dalam hidup kita.

Kadang kita dalam hidup ini terlalu sering meminta kepada Tuhan, tapi sulit untuk menanggung konsekuensi yang harus kita pikul.

Kita lebih gampang melihat hal yang instant (minta duduk di sebelah kiri atau kanan Allah) untuk kita dapatkan, tetapi lupa proses yang sebenarnya.

Bagi Yesus, hanya orang yang kepadanya Allah Bapa berkenan baru bisa mendapatkan karunia Allah untuk masuk dalam kerajaanNya atau tidak.

Kita bisa berkenan kalau seluruh hidup kita itu berkenan kepada Allah dengan segala kebajikan yang kita lakukan dalam hidup kita.

Jangan selalu sogok Tuhan untuk satu permintaan instant, tetapi selalu setia melakukan kebaikan itulah yang penting.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 24 Juli 2023, Tanda dari Allah

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.

Pesan untuk kita, pertama, Tuhan selalu memilih kita dalam bentuk tugas-tugas pelayanan kita masing-masing.

Kedua, jangan pernah membujuk atau sogok Tuhan.

Ketiga, hanya Bapalah yang berkuasa untuk memberi kita tempat di dalam kerajaan surga atau tidak.

Teks Lengkap Bacaan 25 Juli 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Selasa 25 Juli 2023. (Tokopedia)


Bacaan Pertama 2 Korintus 4:7-15

"Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami"

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus:

Saudara-saudara, harta pelayanan sebagai rasul kami miliki dalam bejana tanah liat, supaya nyata bahwa kekuatan yang berlimpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami sendiri.

Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terhimpit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian; kami dihempaskan, namun tidak binasa.

Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.

Sebab kami yang masih hidup ini terus-menerus diserahkan kepada maut demi Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata dalam tubuh kami yang fana ini.

Demikianlah maut giat di dalam diri kami, sedangkan hidup giat di dalam kamu. Namun kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis, “Aku percaya, sebab itu aku berbicara.”

Karena kami pun percaya, maka kami juga berbicara. Karena kami tahu, bahwa Allah yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus.

Dan Allah itu akan menghadapkan kami bersama dengan kamu ke hadirat-Nya. Sebab semuanya itu terjadi demi kamu, supaya kasih karunia, yang semakin besar karena semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menghasilkan ucapan syukur semakin melimpah bagi kemuliaan Allah.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm. 126:1-2ab.2c-3.4-5.6

Refr. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.

1. Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawa ria dan lidah kita dengan sorak-sorai.

2. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa, "Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!" Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.

3. Pulihkanlah keadaan kami, ya Tuhan, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.

Bait Pengantar Injil PS 952

Refr. Alleluya, alleluya, alleluya.

Aku telah menetapkan kamu supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.

Bacaan Injil Matius 20:20-28

"Cawan-Ku akan kamu minum"

Inilah Injil suci menurut Matius:

Sekali peristiwa, menjelang kepergian Yesus ke Yerusalem, datanglah Ibu Zebedeus serta anak-anaknya kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu.

Kata Yesus, “Apa yang kaukehendaki?” Jawab ibu itu, “Berilah perintah, supaya kedua anakku ini kelak boleh duduk di dalam kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu, dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu.”

Tetapi Yesus menjawab, “Kamu tidak tahu apa yang kamu minta! Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum?” Kata mereka kepada-Nya, “Kami dapat.”

Yesus berkata kepada mereka, “Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya.”

Mendengar itu, marahlah kesepuluh murid yang lain kepada dua bersaudara itu. Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata, “Kamu tahu, bahwa pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.

Tidaklah demikian di antara kamu! Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia: Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE  NEWS

Berita Terkini