Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi
POS-KUPANG.COM, ENDE - Roswaty Abbas dan keluarganya adalah salah satu peserta JKN di Kabupaten Ende Flores yang terdaftar sebagai peserta PBI APBN yang iurannya dibayarkan oleh pemerintah.
Salah satu anaknya yang ke tiga Zalatan Muhamad Sergan penderita gejala usus, namun beliau tidak pernah melumpuhkan semangatnya untuk sekolah dan membantu orang tuanya terus beraktifitas layaknya orang sehat.
Menjaga saluran pencernaan merupakan salah satu cara untuk tetap menjaga kesehatan tubuh. Pasalnya, pencernaan yang sehat dapat membuat tubuh terhindar dari berbagai macam penyakit serta mampu meningkatkan daya tahan tubuh. Namun hal ini seringkali terlewatkan oleh para kaum pelajar.
Seperti yang dialami Zalatan Muhamad Sergan seorang anak nelayan ini membagikan pengalamannya menggunakan kartu JKN ketika harus mendapatkan tindakan medis karena mengalami penyakit usus.
“Gejala yang saya alami pertama kali saat itu adalah nyeri di perut hanya saja tidak berlangsung lama sehingga saya kira cuma sakit biasa saja jadi saya tidak ambil pusing. Namun lama kelamaan sakitnya makin sering muncul ditambah saya mulai merasakan mual dan demam. Saat itulah akhirnya saya memutuskan untuk memeriksakan diri di Puskesmas,” ujar Zalatan.
Baca juga: BPJS Kesehatan Kantor Unit Ngada Fokus Peningkatan Kualitas Layanan
Pada saat itu dokter mengatakan kemungkinan dirinya terkena radang usus buntu namun untuk lebih memastikan hal tersebut ia diarahkan untuk memeriksakan diri di rumah sakit karena keterbatasan alat.
Ternyata benar, setelah menjalani cek laboratorium dan pemeriksaan rontgen didapati bahwa ia memang mengalami usus buntu dan harus segera dilakukan tindakan operasi. Saat itu ia mendapatkan perawatan di salah satu Rumah Sakit Umum Daerah Ende.
Begitu diperiksa oleh dokter di Rumah Sakit, ia terkejut dengan apa yang disampaikan oleh dokter tersebut. Dirinya tidak tahu harus bagaimana.
Operasi pasti membutuhkan biaya yang besar, dan berpikir bahwa uang tabungan orang tuanya pun tidak akan cukup.
Ia pun berpikir bahwa penyakit yang dideritanya saat ini adalah bagian dari cobaan hidup yang harus dijalaninya. Ia tidak merasa khawatir mengahadapi cobaan sakit tersebut karena telah memiliki kartu JKN.
Saat itu, ia sempat berpikir biaya yang harus dikeluarkan orang tuanya untuk operasi pasti tidaklah sedikit. Namun untung ia memiliki kartu JKN sehingga semua dapat teratasi.
Sepulangnya dari Rumah Sakit, Roswaty, dmenghitung-hitung besaran biaya operasinya andai saja bukan peserta JKN.
“Wah…jika saya harus membayar biaya operasi dan biaya rawatan pasti sudah habis tabungan saya,” ujar Roswaty.
Baca juga: Dinas Sosial Programkan BPJS Kesehatan Bagi ODGJ di Kota Kupang
Namun berkat JKN dirinya mengerti bahwa anaknya tertolong tanpa harus menghabiskan tabungan berkat gotong royong dari iuran peserta lainnya.