POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Jangan Sibuk Cari Lalang di Antara Gandum, Tapi Fokus Berakar.
RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Kebijaksanaan 12: 13. 16-19, bacaan kedua Roma 8: 26-27, dan bacaan Injil Matius 13: 24-43.
Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Pekan Biasa XVI Minggu 23 Juli 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Saya ajak Anda ke pekarangan rumah. Di sana ada bunga-bunga yang ditanam.
Kadang kita heran: yang ditanam bunga-bunga indah, tapi tumbuh juga rumput di sekitarnya.
Rumput itu tidak pernah ditanam. Bahkan sudah dicabut, tetap saja tumbuh.
Kita heran, rumput yang tidak dipelihara cepat sekali tumbuh, sementara bunga yang ditanam lambat tumbuhnya, bahkan perlu perawatan khusus.
Dalam injil hari ini, Yesus memberikan sebuah perumpamaan yang masih berkaitan dengan benih yang ditabur.
Kalau dalam perumpamaan pertama hanya ada satu jenis benih dan seorang penabur dengan berbagai jenis tanah.
Kali ini ada dua jenis benih yang ditabur oleh dua penabur di satu tanah yang sama.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 22 Juli 2023, Pagi-pagi Benar Ketika Hari Masih Gelap?
Dua benih itu adalah benih gandum dan benih lalang.
Dua penabur itu adalah penabur benih gandum dan penabur benih lalang.
Satu tanah adalah tanah di mana gandum dan lalang tumbuh bersama.
Yang dipersoalkan adalah, apakah lalang-lalang itu harus dicabut?
Para pekerja usul untuk mencabut lalang itu, tetapi sang tuan memilih untuk menunggu gandum dan lalang itu sampai saat panen.
“Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu. Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai.”
Saat itulah gandum akan dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam lumbung, sementara lalang akan diikat dan dibakar.
Perumpamaan ini menampilkan kesabaran tuan yang menabur gandum itu. Dia menunggu sampai saat panen tiba.
Perumpamaan lalang di ladang gandum memberikan pemahaman bahwa baik dan jahat bisa berada di satu tempat yang sama.
Hebatnya yang baik tetap baik, yang jahat tetap jahat. Kita tidak dapat mengharapkan kehidupan manusiawi yang sempurna di mana hanya ada orang-orang baik.
Yang baik dan yang jahat, seperti gandum dan lalang dalam Injil hari ini, selalu ada bersama sampai akhir zaman.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 23 Juli 2023, Biarkanlah Keduanya Bertumbuh
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Ada beberapa poin berharga yang perlu kita renungkan.
Pertama, perumpamaan Yesus ini mengatakan dengan jelas bahwa kita tidak usah sibuk mencari lalangnya, tapi fokuslah untuk berakar, dan bertumbuh dalam Kristus.
Yang harus menjadi perhatian utama dalam kehidupan kekristean kita adalah hubungan pribadi kita dengan Kristus.
Tuhan ingin agar kita bersekutu setiap hari dengan-Nya dalam firman dan doa.
Ketika kita intim dengan Tuhan, kita akan berakar dan bertumbuh dalam Kristus, dan tentu saja buah-buah akan dihasilkan.
Kedua, tidak perlu menonjolkan diri supaya dikagumi. Kita juga tidak perlu menonjolkan diri supaya dikagumi atau dihormati orang.
Perbuatan baik yang kita kerjakan dengan tulus, karena percaya dan taat kepada Kristus, itulah yang akan menjadi kesaksian kita kepada dunia.
Kita tidak perlu membunyikan terompet setiap kali kita melakukan suatu “amal”, karena kita tidak mencari pengakuan dari orang lain.
Semua perbuatan baik kita merupakan ekspresi dari percaya dan taat kita kepada Kristus, dan bukan suatu program untuk mencitrakan betapa baiknya diri kita.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 23 Juli 2023, Basmi Habis Benih Buruk Sampai ke Akar-akarnya
Ketiga, kita harus ingat juga bahwa kita bukan hakim, tetapi murid Kristus yang menghidupi ajaran dan teladan Yesus.
Ketika kita menemukan “lalang” ada dalam komunitas kita, kita menegur dan mengingatkan mereka akan perbuatan mereka yang kurang berkenan.
Kita juga diberi tanggung jawab untuk mengajar, melatih dan mendidik mereka agar mereka juga bisa menjadi murid Kristus.
Akan tetapi, kita bukan hakim yang menjatuhkan vonis. Kita tidak boleh lupa hal ini, karena panggilan kita adalah memberitakan kasih karunia Allah sampai ke ujung bumi, kepada semua yang membutuhkannya.
Kontemplasi
Di dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai kebaikan dan kejahatan hidup bersama. Roh baik dan roh jahat sepertinya selalu ada di sekitar kita.
Mungkin kita pernah bertanya, kenapa Tuhan tidak segera memusnahkan kejahatan di muka bumi ini supaya kehidupan menjadi damai?
Atau ketika ada teman atau saudara yang jahat, mungkin kita pernah berharap agar dia segera meninggal dunia.
Ketika ada rekan di kantor yang selalu menjadi provokator, kita barangkali mengharapkan agar dia segera dipindahkan ke tempat lain.
Doa
Allah Bapa kami Yang Mahaluhur, kebaikan, kebijaksanaan dan kesabaranMu melintasi segala pengertian kami. Kami mohon, bebaskanlah kami dari kepicikan, berilah kami kesabaran terhadap diri kami serta sesama, karena kami percaya bahwa Engkau selalu mengarahkan segala sesuatu kepada kebaikan. Demi Kristus...Amin.
Sahabatku yang terkasih. Selamat Hari Minggu. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Teks Lengkap Bacaan 23 Juli 2023
Bacaan Pertama Kebijaksanaan 12:13.16-19
"Apabila mereka berdosa, Kauberi kesempatan untuk bertobat"
Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan:
Selain Engkau, tidak ada Allah yang memelihara segala-galanya, sehingga Engkau harus membuktikan kepadanya bahwa Engkau menghukum dengan adil. Asas keadilan-Mu adalah kekuatan-Mu, dan karena berdaulat atas semuanya maka Engkau bersikap lunak terhadap segala sesuatu.
Kekuatan-Mu hanya Kauperlihatkan apabila orang tak percaya akan kepenuhan kuasa-Mu, orang yang berani menentang kekuasaan-Mu Kaupermalukan. Tetapi, meskipun Engkau Penguasa yang kuat, Engkau mengadili dengan belas kasihan, dan dengan sangat murah hati memperlakukan kami.
Sebab kalau mau, Engkau dapat berbuat apa saja. Dengan berlaku demikian Engkau mengajar umat-Mu bahwa orang benar harus sayang akan manusia. Anak-anak-Mu Kauberi harapan yang baik ini: Apabila mereka berdosa, Kauberi kesempatan untuk bertobat.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm. 86:5-6.9-10.15-16a
Refr. Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
1. Ya Tuhan, Engkau sungguh baik dan suka mengampuni, kasih setia-Mu berlimpah bagi semua yang berseru kepada-Mu. Pasanglah telinga kepada doaku, ya Tuhan dan perhatikanlah suara permohonanku.
2. Segala bangsa yang Kaujadikan akan datang menyembah di hadapan-Mu, ya Tuhan; mereka akan memuliakan nama-Mu: Tuhan, sungguh besarlah Engkau! Engkau melakukan keajaiban-keajaiban hanya Engkaulah Allah!
3. Tetapi Engkau, ya Tuhan, Allah pengasih dan penyayang, Engkau sabar dan berlimpah kasih setia. Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah aku.
Bacaan Kedua Roma 8:26-27
"Roh berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan"
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Roma:
Saudara-saudara, Roh membantu kita dalam kelemahan kita. Sebab kita tidak tahu bagaimana sebenarnya harus berdoa. Tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
Dan Allah yang menyelami hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah berdoa untuk orang-orang kudus.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah.
Bait Pengantar Injil Mzm 11:25
Refr. Alleluya, alleluya, alleluya.
Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.
Bacaan Injil Matius 13:24-43
"Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai tiba"
Inilah Injil suci menurut Matius:
Sekali peristiwa Yesus membentangkan suatu perumpamaan kepada orang banyak, kata-Nya, "Hal Kerajaan Surga itu seumpama orang yang menaburkan benih baik di ladangnya. Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi.
Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, tampak jugalah lalang itu. Maka datanglah hamba-hamba Tuan ladang itu dan berkata kepadanya, "Tuan, bukankah benih baik yang Tuan taburkan di ladang Tuan? Dari manakah lalang itu?'
Jawab Tuan itu, 'Seorang musuh yang melakukannya!' Lalu berkatalah hamba-hamba itu, 'Maukah Tuan supaya kami pergi mencabuti lalang itu?' Tetapi ia berkata, 'Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabuti lalangnya.
Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai tiba. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai, 'Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berbekas-bekas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandumnya ke dalam lumbungku.!'"
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS