Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 21 Juli 2023, Kita dan Aturan

Editor: Agustinus Sape
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RENUNGAN - RD. Hironimus Nitsae menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Jumat 21 Juli 2023 dengan judul Kita dan Aturan.

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RD. Hironimus Nitsae dengan judul Kita dan Aturan.

RD. Hironimus Nitsae menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan Injil Matius 12:1-8.

Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Jumat 21 Juli 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Yesus melihat sesuatu yang jauh lebih utama dibanding dengan apa yang menjadi penilaian dari Farisian terhadap para murid-Nya.

Pada sisi tertentu kaum Farisi menilai bahwa apa yang dibuat oleh murid-murid Yesus adalah sebuah pelanggaran karena mereka melanggar hukum Sabat dengan memetik gandum dan memakannya.

Farisian lebih melihat pada tampilan-tampilan luar dari sebuah aturan, tapi lupa untuk sebuah hal yang lebih utama dari sebuah aturan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 21 Juli 2023, Belaskasihan dan Bukan Persembahan

Maka Yesus pada akhirnya membuat sebuah pernyataan bahwa yang paling utama baginya adalah belas kasihan dan bukan persembahan.

Belas kasihan ini tentu dalam kaitan dengan apa yang terjadi pada penilaian kaum Farisi. Bagi Yesus yang paling utama adalah kepedulian terhadap sesama dengan tidak menghilangkan keutamaan sebuah aturan.

Atau sebaliknya aturan dibuat bukan untuk menghakimi semata-mata sesama, tetapi semakin menjadikan sesama itu berharga.

Yesus yang melampaui segala sesuatu sekaligus mengajak kita untuk memahami bahwa yang paling utama dalam hidup adalah kepedulian pada sesama yang juga sebenarnya adalah jalan mencintai Tuhan lebih konsukuen.

Teks Lengkap Bacaan 21 Juli 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Jumat 21 Juli 2023. (Tokopedia)


Bacaan Pertama Keluaran 11:10-12:14

"Hendaklah kalian menyembelih anak domba pada waktu senja. Apabila Aku melihat darah, maka Aku akan melewati kalian!"

Bacaan dari Kitab Keluaran:

Musa dan Harun telah melakukan segala mukjizat di depan Firaun. Tetapi Tuhan mengeraskan hati Firaun, sehingga ia tidak membiarkan orang Israel pergi dari negeri Mesir.

Maka bersabdalah Tuhan kepada Musa dan Harun di tanah Mesir, “Bulan ini akan menjadi permulaan segala bulan bagimu, bulan yang pertama bagimu tiap-tiap tahun.

Katakanlah kepada segenap jemaat Israel, ‘Pada tanggal sepuluh bulan ini hendaklah diambil seekor anak domba oleh masing-masing menurut kaum keluarga, seekor untuk tiap-tiap rumah tangga.

Tetapi jika rumah tangga itu terlalu kecil jumlahnya untuk menghabiskan seekor anak domba, maka hendaklah ia bersama dengan tetangga yang terdekat mengambil seekor menurut jumlah jiwa; tentang anak domba itu kamu buatlah perkiraan menurut keperluan tiap-tiap orang.

Anak domba itu harus jantan, tidak bercela dan berumur setahun, boleh domba, boleh kambing. Anak domba itu harus kalian kurung sampai tanggal empat belas bulan ini. Lalu seluruh jemaat Israel yang berkumpul harus menyembelihnya pada senja hari.

Dan darahnya harus diambil sedikit dan dioleskan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas rumah tempat orang makan anak domba itu.

Pada malam itu juga mereka harus makan dagingnya yang dipanggang; daging panggang itu harus mereka makan dengan roti tak beragi dan sayuran pahit.

Janganlah kalian memakannya mentah atau direbus dalam air; tetapi hanya dipanggang di api, lengkap dengan kepala, betis dan isi perutnya. Janganlah kalian tinggalkan apa-apa dari daging itu sampai pagi.

Apa yang tinggal sampai pagi harus dibakar habis dalam api. Beginilah kalian memakannya: pinggang berikat, kaki berkasut dan tongkat ada di tanganmu. Hendaknya kalian memakannya cepat-cepat.

Itulah Paskah bagi Tuhan. Sebab pada malam ini Aku akan menjelajahi negeri Mesir, membunuh semua anak sulung, baik anak sulung manusia, maupun anak sulung hewan, dan semua dewata Mesir akan Kujatuhi hukuman. Akulah, Tuhan. Adapun darah domba tersebut menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah tempat kalian tinggal.

Apabila Aku melihat darah itu, Aku akan melewati kalian. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah kalian pada saat Aku menghukum negeri Mesir.

Hari itu harus menjadi hari peringatan bagimu dan harus kamu rayakan sebagai hari raya bagi Tuhan turun-temurun. Hari itu harus kalian rayakan sebagai suatu ketetapan untuk selama-lamanya.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm. 116:12-13.15-16bc.17-18

Refr. Aku akan mengangkat piala keselamatan dan menyerukan nama Tuhan.

1. Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebaikan-Nya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama Tuhan.

2. Sungguh berhargalah di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihi-Nya. Ya Tuhan, aku hamba-Mu! Aku hamba-Mu, anak dari sahaya-Mu! Engkau telah melepaskan belengguku!

3. Aku akan mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu dan akan menyerukan nama Tuhan; aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya.

Bait Pengantar Injil Yohanes 10:27

Refr. Alleluya, alleluya, alleluya.

Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka dan mereka mengenal Aku.

Bacaan Injil Matius 12:1-8

"Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat"

Inilah Injil suci menurut Matius:

Pada suatu hari Sabat, Yesus dan murid-murid-Nya berjalan di ladang gandum. Karena lapar murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya.

Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada Yesus, “Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat.”

Tetapi Yesus menjawab, “Tidakkah kalian baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan para pengikutnya lapar? Ia masuk ke dalam bait Allah, dan mereka semua makan roti sajian yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam.

Atau tidakkah kalian baca dalam Kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam bait Allah, namun tidak bersalah? Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi bait Allah.

Seandainya kalian memahami maksud sabda ini, ‘Yang kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan’, tentu kalian tidak akan menghukum orang yang tidak bersalah. Sebab Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkini