POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Yang Dikehendaki Allah Ialah Belaskasih.
RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Keluaran 11: 10 – 12: 14, dan bacaan Injil Matius 12: 1 - 8.
Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Jumat 21 Juli 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Dalam injil dikisahkan tentang para murid yang lapar dan memetik bulir gandum.
Mereka petik bulir gandum dan makan walau tahu hari itu hari Sabat.
Yesus tidak melarang murid-muridNya, karena tahu bahwa mereka lapar dan mereka makan.
Para murid yang memetik bulir gandum pada Hari Sabat itu dianggap melanggar Hukum Taurat.
Yesus menolak formalisme orang-orang Farisi yang mengedepankan aturan dan hukum lebih daripada kebutuhan manusia.
Bagi Yesus nilai kehidupan jauh lebih utama daripada hukum itu sendiri.
Orang Farisi hanya berhenti pada aturan dan hukum dan mengabaikan nilai kehidupan.
Yesus menekankan bahwa yang dikehendaki Allah adalah belaskasih, bukan persembahan.
Kata-kata Yesus itu dimaksudkan untuk membuka mata orang bahwa hari Sabat adalah hari untuk Tuhan, yakni menyembah dan memuji Tuhan dan sekaligus hari untuk bekerja bagi Tuhan.
Maka berbuat kasih atau pun berbuat sesuatu yang baik, tidak melanggar Hari Tuhan sebab semua itu tidak bertentangan
dengan kehendak Tuhan. Apalagi kalau yang dikerjakan itu menyangkut keselamatan sesama.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 20 Juli 2023, Sebab Kuk yang Kupasang Itu Enak dan Bebanku Pun Ringan
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Apa pesan Tuhan bagi kita pada hari ini?
Pertama, hukum itu sarana untuk mengatur agar orang bisa hidup lebih tertib dan baik, bukan membuat orang tertekan. Terkadang orang salah gunakan hukum untuk kepentingan pribadi atau golongan.
Kedua, prinsip yang dipegang oleh Yesus berkaitan dengan Hari Sabat ini melatih kita untuk kritis terhadap segala aturan yang kita jumpai sehingga kita tidak terjerat oleh aturan yang kadang-kadang mengekang diri kita untuk berbuat baik.
Kontemplasi
Jiwa hukum adalah kasih, maka orang tidak boleh memaksakan hukum dan menghilangkan kasih.
Dan sebaliknya di dalam kasih, hukum menjadi lebih luwes. Inilah yang dilakukan Yesus.
Di sinilah letak konflik. Orang-orang Farisi mempersalahkan Yesus, bahkan mengancam untuk membunuhNya.
Namun oleh Yesus, konflik itu justru menjadi kesempatan untuk mengajak orang memurnikan pelaksanaan hukum.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 20 Juli 2023, Aku Adalah Sang Aku
Yesus menekankan bahwa yang dikehendaki Allah adalah belaskasih, bukan persembahan bahkan yang merupakan bagian dari hukum dan aturan.
Yang dikehendaki Allah ialah belaskasih dan bukan persembahan. Amin.
Doa
Allah Bapa kami Yang Mahakasih. Berilah kepada kami hati yang bijaksana agar mampu mengambil keputusan yang terbaik sesuai dengan kehendakMu. Bapa kami...Kemuliaan...Amin.
Sahabatku yang terkasih. Selamat Hari Jumat. Salam doa dan berkatku untukmu dankeluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Teks Lengkap Bacaan 21 Juli 2023
Bacaan Pertama Keluaran 11:10-12:14
"Hendaklah kalian menyembelih anak domba pada waktu senja. Apabila Aku melihat darah, maka Aku akan melewati kalian!"
Bacaan dari Kitab Keluaran:
Musa dan Harun telah melakukan segala mukjizat di depan Firaun. Tetapi Tuhan mengeraskan hati Firaun, sehingga ia tidak membiarkan orang Israel pergi dari negeri Mesir.
Maka bersabdalah Tuhan kepada Musa dan Harun di tanah Mesir, “Bulan ini akan menjadi permulaan segala bulan bagimu, bulan yang pertama bagimu tiap-tiap tahun.
Katakanlah kepada segenap jemaat Israel, ‘Pada tanggal sepuluh bulan ini hendaklah diambil seekor anak domba oleh masing-masing menurut kaum keluarga, seekor untuk tiap-tiap rumah tangga.
Tetapi jika rumah tangga itu terlalu kecil jumlahnya untuk menghabiskan seekor anak domba, maka hendaklah ia bersama dengan tetangga yang terdekat mengambil seekor menurut jumlah jiwa; tentang anak domba itu kamu buatlah perkiraan menurut keperluan tiap-tiap orang.
Anak domba itu harus jantan, tidak bercela dan berumur setahun, boleh domba, boleh kambing. Anak domba itu harus kalian kurung sampai tanggal empat belas bulan ini. Lalu seluruh jemaat Israel yang berkumpul harus menyembelihnya pada senja hari.
Dan darahnya harus diambil sedikit dan dioleskan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas rumah tempat orang makan anak domba itu.
Pada malam itu juga mereka harus makan dagingnya yang dipanggang; daging panggang itu harus mereka makan dengan roti tak beragi dan sayuran pahit.
Janganlah kalian memakannya mentah atau direbus dalam air; tetapi hanya dipanggang di api, lengkap dengan kepala, betis dan isi perutnya. Janganlah kalian tinggalkan apa-apa dari daging itu sampai pagi.
Apa yang tinggal sampai pagi harus dibakar habis dalam api. Beginilah kalian memakannya: pinggang berikat, kaki berkasut dan tongkat ada di tanganmu. Hendaknya kalian memakannya cepat-cepat.
Itulah Paskah bagi Tuhan. Sebab pada malam ini Aku akan menjelajahi negeri Mesir, membunuh semua anak sulung, baik anak sulung manusia, maupun anak sulung hewan, dan semua dewata Mesir akan Kujatuhi hukuman. Akulah, Tuhan. Adapun darah domba tersebut menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah tempat kalian tinggal.
Apabila Aku melihat darah itu, Aku akan melewati kalian. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah kalian pada saat Aku menghukum negeri Mesir.
Hari itu harus menjadi hari peringatan bagimu dan harus kamu rayakan sebagai hari raya bagi Tuhan turun-temurun. Hari itu harus kalian rayakan sebagai suatu ketetapan untuk selama-lamanya.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm. 116:12-13.15-16bc.17-18
Refr. Aku akan mengangkat piala keselamatan dan menyerukan nama Tuhan.
1. Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebaikan-Nya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama Tuhan.
2. Sungguh berhargalah di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihi-Nya. Ya Tuhan, aku hamba-Mu! Aku hamba-Mu, anak dari sahaya-Mu! Engkau telah melepaskan belengguku!
3. Aku akan mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu dan akan menyerukan nama Tuhan; aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya.
Bait Pengantar Injil Yohanes 10:27
Refr. Alleluya, alleluya, alleluya.
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka dan mereka mengenal Aku.
Bacaan Injil Matius 12:1-8
"Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat"
Inilah Injil suci menurut Matius:
Pada suatu hari Sabat, Yesus dan murid-murid-Nya berjalan di ladang gandum. Karena lapar murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya.
Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada Yesus, “Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat.”
Tetapi Yesus menjawab, “Tidakkah kalian baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan para pengikutnya lapar? Ia masuk ke dalam bait Allah, dan mereka semua makan roti sajian yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam.
Atau tidakkah kalian baca dalam Kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam bait Allah, namun tidak bersalah? Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi bait Allah.
Seandainya kalian memahami maksud sabda ini, ‘Yang kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan’, tentu kalian tidak akan menghukum orang yang tidak bersalah. Sebab Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS