Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Selasa 18 Juli 2023, Celakalah Engkau

Editor: Agustinus Sape
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RENUNGAN - Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Selasa 18 Juli 2023 dengan judul Celakalah Engkau.

Kebenaran inilah yang kadang tak pernah telihat dalam diri kita yang sudah menyebut diri sebagai pengikut Kristus.

Oleh status kita itu lalu kita kadang merasa tinggi hati dan sombong yang akhirnya membuat kita tidak pernah merasa berbuat salah dan bertobat tetapi lebih menuduh orang lain dan kita lebih layak mendapat berkat dari orang lain.

Yesus di sini mengajarkan kita tentang kerendahan hati, pertobatan dan syukur atas berkat yang Tuhan berikan kepada kita.

Pertobatan menjadi jalan utama kita kepada keselamatan di hari penghakiman nanti.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 17 Juli 2023, Hidup yang Benar-benar Merdeka di Dalam Allah

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.

Pesan untuk kita, pertama, Tuhan selalu melakukan banyak perbuatan baik lewat banyak peristiwa hidup harian kita.

Kedua, menjadi orang pilihan atau pengikutNya tidak menjadi jaminan kepada keselamatan.

Ketiga, pertobatanlah yang yang menjadi jaminan akan keselamatan Tuhan.

Teks Lengkap Bacaan 18 Juli 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Selasa 18 Juli 2023. (Tokopedia)


Bacaan Pertama Keluaran 2:1-15a

"Anak itu diberi nama Musa, sebab ia telah ditarik dari air. Ketika Musa telah dewasa ia mendapatkan saudara-saudaranya"

Bacaan dari Kitab Keluaran:

Waktu umat Israel ditindas di Mesir ada seorang pria dari suku Lewi yang kawin dengan seorang wanita dari suku yang sama. Wanita itu mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki.

Ia melihat bahwa anak itu tampan; maka disembunyikannya tiga bulan lamanya. Tetapi ia tidak dapat menyembunyikannya lebih lama lagi. Maka diambilnya sebuah peti pandan dan dipakalnya dengan gala-gala dan ter.

Lalu ia meletakkan bayi itu di dalamnya dan ditaruhnya peti itu di tengah-tengah teberau di tepi Sungai Nil. Kakaknya perempuan berdiri di tempat yang agak jauh untuk melihat apakah yang akan terjadi dengan bayi itu.

Halaman
1234

Berita Terkini