POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Hidup yang Benar-benar Merdeka di Dalam Allah.
RP. Markus Tulu menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Keluaran, dan bacaan Injil Matius 10 :34-11:1.
Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Senin 17 Juli 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Setelah Yusuf diganti oleh raja Firaun untuk memerintah Mesir timbullah ketakutan dalam hati Firaun terhadap bangsa Israel.
Karena takut bangsa Israel semakin berkembang banyak dan bertambah-tambah akhirnya muncul siasat dalam diri Firaun untuk menekan bangsa itu.
Bangsa Israel disiksa untuk kerja paksa.
Dari waktu ke waktu bangsa Israel ditekan, disiksa dan diperlakukan sangat tidak manusiawi.
Seakan di Mesir waktu itu tidak ada lagi rasa kemanusiaan.
Tapi Allah yang setia janji itu akhirnya hadir untuk membebaskan bangsa Israel dari perbudakan Mesir.
Di sinilah tampak sukacita iman Israel karena Allah menolongnya.
Kita tentu menyadari bahwa kasih Allah itu sering hadir di tengah-tengah situasi hidup manusia yang kacau dan tidak harmonis.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 15 Juli 2023, Kalian Lebih Berharga
Untuk menolong manusia mengenal kasih Allah secara benar, maka Allah sering menunjukkan kekuatan kuasa-Nya untuk berpihak pada mereka yang lemah dan tidak berdaya.
Allah memang tidak menghadirkan pertentangan yang menghancurkan dan yang memecah belah.
Tapi Allah menghadirkan pertentangan yang memurnikan hati manusia untuk memutuskan yang bijak dalam bertindak.
Karena sebagai pengikut Kristus, kita tidak boleh mendua hati.
Kita hanya sepenuhnya mengarahkan hati kita kepada Allah.
Karena hanya di dalam Allah kita baru menikmati hidup yang benar-benar merdeka sebagai anak-anak Allah.
Teks Lengkap Bacaan 17 Juli 2023
Bacaan Pertama Keluaran 1:8-14.22
"Marilah kita bertindak terhadap orang Israel dengan bijaksana, agar mereka jangan semakin bertambah banyak"
Pembacaan dari Kitab Keluaran:
Pada waktu itu tanah Mesir diperintah oleh raja baru yang tidak mengenal Yusuf. Berkatalah raja itu kepada rakyatnya, "Lihat, bangsa Israel itu sangat banyak, dan jumlahnya lebih besar daripada kita.
Marilah kita bertindak terhadap mereka dengan bijaksana, agar mereka jangan semakin bertambah banyak. Jangan-jangan, jika terjadi peperangan, mereka bersekutu dengan musuh kita dan memerangi kita, lalu pergi dari sini."
Maka pengawas-pengawas rodi ditempatkan atas orang-orang Israel, untuk menindas mereka dengan kerja paksa. Mereka harus mendirikan bagi Firaun kota-kota perbekalan, yakni Pitom dan Raamses.
Tetapi makin ditindas, makin bertambah banyak dan berkembanglah mereka, sehingga orang merasa takut kepada orang Israel itu. Maka dengan kejam orang Mesir memaksa orang Israel bekerja, dan memahitkan hidup mereka dengan pekerjaan yang berat.
Mereka dipaksa mengerjakan tanah liat dan membuat batu bata. Juga berbagai-bagai pekerjaan di padang; ya segala macam pekerjaan dengan kejam dipaksakan oleh orang Mesir kepada mereka itu.
Lalu Firaun memberi perintah kepada seluruh rakyatnya, "Setiap anak laki-laki yang lahir bagi orang Ibrani lemparkanlah ke dalam Sungai Nil. Tetapi anak-anak perempuan biarkanlah hidup."
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm. 124:1-3.4-6.7-8
Refr. Pertolongan kita dalam nama Tuhan.
1. Jikalau bukan Tuhan yang memihak kepada kita, -- biarlah Israel berkata demikian, jikalau bukan Tuhan yang memihak kepada kita, ketika manusia bangkit melawan kita, maka mereka telah menelan kita hidup-hidup, ketika amarah mereka menyala-nyala terhadap kita.
2. Maka air telah menghanyutkan kita, dan sungai telah mengalir menimbus kita; telah mengalir melanda kita air yang meluap-luap itu. Terpujilah Tuhan yang tidak menyerahkan kita menjadi mangsa bagi gigi mereka!
3. Jiwa kita terluput seperti burung terlepas dari jerat penangkap, jerat itu telah putus, dan kita pun terluput! Pertolongan kita dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.
Bait Pengantar Injil - Alleluya
Refr. Alleluya.
Berbahagialah yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan, sebab bagi merekalah kerajaan Allah.
Bacaan Injil Matius 10:34-11:1
"Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang"
Pada suatu hari Yesus bersabda kepada keduabelas murid-Nya, "Jangan kalian menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi. Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.
Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah seisi rumahnya. Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku.
Dan barangsiapa mengasihi puteranya atau puterinya lebih daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikuti Aku, ia tidak layak bagi-Ku.
Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya demi Aku, ia akan memperoleh kembali.
Barangsiapa menyambut kalian, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus aku.
Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang yang benar sebagai orang benar, ia kan menerima upah orang benar.
Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu, sungguh ia takkan kehilangan upahnya."
Setelah Yesus selesai mengajar keduabelas rasul-Nya, Ia pergi dari sana untuk mengajar dan memberitakan Injil di dalam kota-kota mereka.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS