Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 16 Juli 2023, Firman Allah, Sabda Penuh Daya Cipta

Editor: Agustinus Sape
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi benih yang jatuh di tanah yang subur. Yang jatuh di tanah yang baik ialah orang yang mendengar sabda itu dan menyimpannya dalam hati, dan menghasilkan buah dalam ketekunan.

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. Leo Kleden SVD dengan judul Firman Allah, Sabda Penuh Daya Cipta.

RP. Leo Kleden menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Yesaya 55: 10-11, bacaan kedua Roma 8: 18-23, dan bacaan Injil Matius 13: 1-23 (singkat 1-9)

Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Minggu 16 Juli 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

1. FIRMAN ALLAH adalah Sabda kreatif, Sabda penuh daya cipta. Namun Sabda Allah harus dipahami dalam arti seluas-luasnya dari dua aspek yang berbeda:

(1). SABDA ILAHI yang kekal di dalam Allah, "Pada mulanya adalah Firman. Firman itu bersama-sama dengan Allah dan FIRMAN ITU ADALAH ALLAH" (Yoh 1: 1).

"Segala sesuatu dijadikan oleh Dia" (Yoh 1: 3a).

(2). Sabda sebagai pernyataan diri Allah keluar (ad extra) melalui karya penciptaan, "Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi" (Kej. 1: 1).

Karena itulah pemazmur mengatakan, "Langit menceritakan kemuliaan Allah dan cakrawala mewartakan karya tangan-Nya" (Mzm. 19: 1).

Selanjutnya Sabda itu diwahyukan dan diteruskan dalam sejarah umat manusia, melalui para bapa bangsa, para nabi dan rasul, dan terutama melalui Yesus Almasih, Sabda Kekal yang telah menjelma jadi manusia.

Firman dalam arti luas ini kemudian dihimpun dalam Kitab Suci dan karena itulah Kitab Suci disebut Sabda Tuhan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 16 Juli 2023, Jadilah Hati Kita Sebuah Lahan Subur

2. Dalam Bacaan Pertama Firman itu oleh Nabi Yesaya diibaratkan dengan hujan yang turun dari langit, menyuburkan tanah, menumbuhkan benih, menghidupkan tetumbuhan, memberi makanan kepada semua makhluk hidup.

Inilah pernyataan karya Sabda kreatif, Sabda yang penuh daya cipta.

3. Tetapi Firman Allah menghasilkan buah dalam hidup manusia atau tidak, tergantung dari sikap batin pendengar. Itulah yang dikatakan Yesus melalui perumpamaan tentang seorang penabur dalam kisah Injil hari ini.

Ada 4 kemungkinan. Mari kita periksa diri masing-masing:

* "Sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan": Apakah hatiku pinggir jalan (sikap yang menempatkan Firman Allah pada pinggir waktu dan perhatian), di mana benih itu habis dimakan burung atau diinjak-injak orang sehingga tak bisa tumbuh dan menghasilkan buah?

Halaman
1234

Berita Terkini