Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 12 Juli 2023, Janganlah Kalian Menyimpang

Editor: Agustinus Sape
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RENUNGAN - Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Rabu 12 Juli 2023 dengan judul Janganlah Kalian Menyimpang.

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Janganlah Kalian Menyimpang.

Bruder Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Kejadian 41: 55-57; 42: 5-7a.17-24a, dan bacaan Injil Matius 10: 1-7.

Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Rabu 12 Juli 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.


Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.

Salam sejahtera untuk kita semua. Setiap kita pasti pernah melalui jalan simpang atau kadang biasa disebut jalan tikus di daerah atau wilayah pedesaan untuk mempersingkat jalan mencapai tujuan kita.

Kita menyimpang dari jalan utama dengan tujuan agar kita bisa mencapai tempat tujuan lebih cepat waktunya.

Pola yang sama, dalam praktik hidup harian kita, kita juga pernah menyimpang dari cara kita mencapai tujuan kita dan kita menggunakan cara lain yang berbeda dari jalan awal yang kita pilih.

Semuanya pasti ada konsekuensinya. Jika kita pilih jalan yang sejak awal kita pilih atau di tengah jalan kita menyimpang pun pasti masing-masing ada konsekuensi dari setiap pilihan itu. Entah itu baik atau buruk semuanya pasti ada konsekuensi masing-masingnya.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 11 Juli 2023, Setan Diusir, Orang Bisu Itu Dapat Berbicara

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.

Kisah tragis kelaparan yang menimpa seluruh negeri Mesir menyisakan kesusahan besar karena semua orang di negeri mencari makanan sampai ke tanah Kanaan tempat Yakub dan anak-anaknya berdiam.

Mereka pun mengalami kelaparan dan sesuai dengan pemberitahuan Raja Firaun, semua orang harus bertemu dengan Yusuf sebagai perdana menteri waktu itu untuk mendapatkan gandum.

Yusuf yang telah dijual oleh saudara-saudaranya ke Mesir itu kini sudah menjadi perdana mentri yang harus mengurus segala sesuatu di kerajaan Mesir.

Yusuf yang dijual oleh saudara-saduaranya itu lalu dipakai Tuhan sebagai jalan untuk menjaga satu kawanannya yang sedang berkembang di tanah Kanaan.

Kisah ini juga mau menyatakan tentang kadangkala kekacauan atau kejahatan itu mulai muncul dalam keluarga kita sendiri walaupun pada akhirnya Tuhan yang maha bijaksana itu menggunakan semua itu menjadi berkat.

Penyesalan yang dilakukan oleh saudara-saudara Yusuf tidak mengubah apa-apa tetapi jalan Tuhan kadang sulit dimengerti. “Betul-betul kita menanggung akibat dosa kita terhadap adik kita Yusuf. Itulah sebabnya kesesakan ini menimpa kita.”

Setiap penyesalan itu selalu datang terlambat dan tidak mengubah apa-apa peristiwa yang sudah terjadi. Namun Tuhan menggunakan “kejahatan” saudara-saudara Yusuf sebagai jalan pembebasan bagi keluarga Yakub dan seluruh negeri.

Maka kisah ini mengingatkan kita untuk selalu menjaga keutuhan dan persaudaraan keluarga kita masing-masing. Karena terkadang perpecahan atau perceraian dalam keluarga selalu berdampak negatif bagi keluarga kita sendiri.

Maka tak perlu terlalu menilai keluarga orang lain, tetapi kita diajak dalam kisah ini untuk terlebih dahulu melihat ke dalam keluarga kita masing-masing.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 11 Juli 2023, Jadilah Pekerja yang Baik untuk Tuaian

Seperti perintah Yesus kepada para RasulNya yang baru dia panggil untuk tidak menyimpang ke tempat lain, tetapi kepada domba-domba bangsa Israel yang hilang.

Artinya Tuhan mau lebih fokus kepada umat Israel yang telah menjadi bangsa pilihanNya dan domba-dombanya banyak yang sudah tersesat atau hilang karena berbuat dosa.

“Janganlah kalian menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.”

Yesus lebih memberi prioritas kepada umat Israel itu karena banyak kesalahan yang sudah dilimpahkan kepada bangsa itu karena kedurhakaan dan kedosaan mereka kepada Allah turun–temurun.

Yesus mengingatkan kita untuk terlebih dahulu melihat diri kita sendiri, sebagai orang pilihan Tuhan, sebagai pengikutNya sebelum masuk dan mewartakan Tuhan kepada bangsa lain.

Kita sendiri yang akan dipilihNya seperti para rasulNya untuk pergi menjadi rasulNya, tetapi terlebih dahulu kita sendiri harus mampu memperbaiki diri kita sendiri dan lingkungan sekitar kita sendiri karena memang kita dipilih Tuhan untuk sebuah tugas pewartaan. Yesus pertama-tama mencari domba-domba yang hilang dari bangsa yang sudah terpilih itu agar status yang telah dikenakan itu kembali dipulihkan dan bermanfaat bagi orang lain.

Begitu juga dengan kita. Tuhan pasti pertama-tama mencari kita yang sudah dipilih sebagai pengikutNya dan oleh karena banyak hal seperti kekuasaan, jabatan, harta, uang dan lain-lain kita sering menyimpang dari jalan Tuhan sendiri dan menemukan jalan lain.

Maka Yesus hari ini meminta para rasulNya untuk mendatangi kita supaya kita kembali ke jalanNya agar kita diselamatkan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 12 Juli 2023, Homo Studentes - Manusia Pembelajar

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.

Pesan untuk kita, pertama, Tuhan dapat mengubah apa yang pernah menjadi sebuah berkat dalam hidup kita dan orang lain yang penting kita tetap percaya.

Kedua, Tuhan sudah memanggil kita menjadi pengikutNya dan rasul-rasulNya bagi pewartaanNya.

Ketiga, marilah kita yang sudah menyimpang dari jalanNya agar kembali mengikuti jalan Tuhan.

Teks Lengkap Bacaan 12 Juli 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Rabu 12 Juli 2023. (Tokopedia)

Bacaan Pertama Kejadian 41:55-57;42:5-7a.17-24a

"Kita menanggung akibat dosa kita terhadap adik kita"

Bacaan dari Kitab Kejadian:

Sekali peristiwa seluruh negeri Mesir menderita kelaparan, dan rakyat berteriak meminta roti kepada Firaun.

Maka berkatalah Firaun kepada semua orang Mesir, “Pergilah kepada Yusuf, perbuatlah apa yang akan dikatakannya kepadamu.”

Kelaparan itu melanda seluruh bumi. Maka Yusuf membuka semua lumbung dan menjual gandum kepada orang Mesir, sebab kelaparan itu makin hebat di tanah Mesir.

Juga dari seluruh bumi datanglah orang ke Mesir untuk membeli gandum dari Yusuf, sebab kelaparan itu menghebat di seluruh bumi.

Di antara orang yang datang membeli gandum itu terdapatlah pula anak-anak Israel, sebab tanah Kanaan pun ditimpa kelaparan.

Sementara itu Yusuf telah menjadi mangkubumi di negeri itu; dialah yang menjual gandum kepada seluruh rakyat negeri itu.

Maka ketika saudara-saudara Yusuf datang, kepadanyalah mereka menghadap, dan kepadanyalah mereka sujud dengan mukanya sampai ke tanah.

Yusuf melihat saudara-saudaranya dan segera mengenal mereka.

Tetapi ia berlaku seolah-olah ia seorang asing bagi mereka. Dan dimasukkannyalah mereka semua ke dalam tahanan tiga hari lamanya.

Pada hari ketiga berkatalah Yusuf kepada mereka, “Buatlah begini, maka kalian akan tetap hidup, sebab aku takut akan Allah.

Jika kalian orang jujur, biarkanlah seorang saudaramu tetap tinggal terkurung dalam rumah tahanan, tetapi kalian boleh pulang dengan membawa gandum untuk meredakan kelaparan seisi rumah.

Tetapi saudaramu yang bungsu harus kalian bawa kepadaku sebagai tanda bukti bahwa perkataanmu benar. Kalau begitu kalian tidak akan mati.” Demikianlah diperbuat mereka.

Mereka berkata seorang kepada yang lain, “Betul-betul kita menanggung akibat dosa kita terhadap adik kita Yusuf! Bukankah kita melihat betapa besar kesesakan hatinya ketika ia memohon belas kasih kepada kita, tetapi kita tidak mendengarkan permohonannya! Itulah sebabnya kesesakan ini menimpa diri kita.”

Lalu Ruben menjawab mereka, “Bukankah dahulu kukatakan kepadamu, ‘Janganlah kamu berbuat dosa terhadap anak itu!’ Tetapi kamu tidak mendengarkan perkataanku. Sekarang darahnya dituntut dari pada kita.”

Tetapi mereka tidak tahu, bahwa Yusuf mengerti perkataan mereka, sebab mereka memakai juru bicara. Maka Yusuf mengundurkan diri dari mereka, lalu menangis. Kemudian ia kembali kepada mereka.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm. 33:2-3.10-11.18-19

Refr. Semoga kasih setia-Mu menyertai kami, ya Tuhan, sebab kami berharap kepada-Mu.

1. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali!

2. Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru; petiklah kecapi baik-baik mengiringi sorak-sorai!

3. Tuhan menggagalkan rencana bangsa-bangsa; Ia meniadakan rancangan suku-suku bangsa. Tetapi rencana Tuhan tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun temurun.

4. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya; Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.

Bait Pengantar Injil Markus 1:15

Refr. Alleluya.

Kerajaan Allah sudah dekat; bertobatlah dan percayalah kepada Injil. Alleluya.

Bacaan Injil Matius 10:1-7

"Pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel!"

Inilah Injil suci menurut Matius:

Pada suatu hari Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi mereka kuasa untuk mengusir roh-roh jahat dan melenyapkan segala penyakit serta segala kelemahan.

Inilah nama kedua belas rasul itu: Pertama Simon yang disebut Petrus dan Andreas, saudaranya; Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes, saudaranya; Filipus dan Bartolomeus, Tomas dan Matius, pemungut cukai, Yakobus anak Alfeus, dan Tadeus, Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Yesus.

Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus, dan Ia berpesan kepada mereka, “Janganlah kalian menyimpang ke jalan bangsa lain, atau masuk ke dalam kota Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. Pergilah dan wartakanlah, ‘Kerajaan Surga sudah dekat’.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkini