POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Berikanlah Pula dengan Cuma-cuma.
RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Kejadian 44: 18-21.23b-29;45: 1-5, dan bacaan Injil Matius 10: 7-15.
Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Kamis 13 Juli 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Tamak adalah seorang yang kikir. Dia selalu merasa kekurangan.
Kalau ada pembagian jatah apa pun, perlengkapan sekolah, makanan, dia selalu merenggut paling banyak.
Meskipun demikian, dia tidak pernah merasa cukup.
Maka dia juga tidak pernah bersyukur kepada Tuhan, berterima kasih kepada teman pun hampir tidak
pernah.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 11 Juli 2023, Setan Diusir, Orang Bisu Itu Dapat Berbicara
Beda sekali dengan si Syukur.
Dia berasal dari keluarga miskin. Dari segi materi dia sangat miskin, tetapi secara rohani dia sangat kaya.
Sekecil apa pun barang yang dia terima, selalu disyukuri dengan segenap hati.
Dia melihat semua yang dia peroleh itu berasal dari Allah yang Mahamurah, yang sangat mencintai dirinya dan keluarganya.
Adalah hal yang menarik bahwa Syukur yang miskin ini begitu murah hati.
Dia sangat mudah dan tulus ikhlas untuk berbagi dengan sesama yang membutuhkannya.
Kalau dia menerima kue, hal pertama yang dia lakukan adalah melihat apakah ada teman yang tidak memperoleh kue.
Kalau ada, dia akan berbagi dengan temannya itu bahkan memberikan semuanya kepadanya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 11 Juli 2023, Jadilah Pekerja yang Baik untuk Tuaian
Mengapa dia berbuat demikian?
Karena dia selalu menyadari begitu banyak karunia Tuhan yang telah dia terima, maka dia ingin pula memberi kepada teman-temannya.
Dia ingat kata-kata Tuhan Yesus sendiri, “Kamu telah menerima dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.”
Yesus seperti tidak cemas akan nasib para muridNya. Yesus begitu yakin bahwa para muridNya tidak akan merana atau mati hanya karena tidak bawa apa-apa.
Yang mau ditekankan Yesus adalah setiap murid yang diutus mesti menempatkan diri dengan lebih dahulu mempertaruhkan hidupnya bagi orang lain.
Orang yang mempertaruhkan hidupnya untuk sesamanya, secara psikologis dan sosial tidak akan merana dan mati.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 13 Juli 2023, Memberi dengan Cuma-cuma
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Pengalaman membuktikan bahwa kata Cuma-Cuma sekarang ini hampir hilang dari kamus kehidupan.
Hilangnya kata Cuma-Cuma itu diakibatkan oleh beberapa hal berikut ini.
Pertama, ada perubahan cara pandang. Orang berpikir bahwa apa pun yang diperoleh adalah hasil usahanya sendiri, tanpa bantuan orang lain atau Tuhan.
Kedua, melakukan apa pun sekarang ini ada biayanya. Fasiltas umum yang paling sederhana pun tidak ada yang gratis. Maka untuk hidup sekarang ini butuh duit. Duit menjadi utama dan terus dikejar apalagi situasi sedang sulit.
Ketiga, dalam dunia yang semakin sulit, kata “kasih” kurang bergema, kurang menjadi semangat hidup dalam masyarakat. Orang hanya berpikir untuk dirinya sendiri, orang menjadi egois. Hilangnya kasih, hidup menjadi keras dan penuh persaingan.
Kontemplasi
Untuk menumbuhkan kembali semangat Cuma-Cuma, orang harus menghayati hidupnya secara baik di hadapan Tuhan. Di hadapanNya, semua kita terima dengan Cuma-Cuma: hidup, kesehatan, kebahagiaan, berkat, semua adalah pemberian Cuma-Cuma dari Tuhan.
Tuhan tidak pernah menjual apalagi menuntut imbalan. Tuhan hanya menghendaki agar semangat yang sama dapat kita wujudkan kepada sesama kita setiap hari.
Doa
Ya Tuhan, curahkanlah rahmatMu bagi hidupku, agar aku tidak kikir, melainkan bermurah hati kepada orang-orang di sekitarku, teristimewa tetanggaku yang berkekurangan tanpa menuntut imbalan.
Engkau yang hidup dan bertakhta bersama Bapa dalam persatuan dengan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin.
Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Kamis. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Teks Lengkap Bacaan 13 Juli 2023
Bacaan Pertama Kejadian 44:18-21.23b-29;45:1-5
"Demi keselamatanmu Allah mengutus aku ke Mesir"
Bacaan dari Kitab Kejadian:
Di tanah Mesir Yusuf pura-pura menuduh adiknya, Benyamin, mencuri. Maka tampillah Yehuda mendekati Yusuf dan berkata, “Mohon bicara Tuanku, izinkanlah hambamu ini mengucapkan sepatah kata kepada Tuanku, dan janganlah bangkit amarahmu terhadap hambamu ini, sebab Tuanku adalah seperti Firaun sendiri.
Tuanku telah bertanya kepada hamba-hamba ini, ‘Masih adakah ayah atau saudaramu?’
Dan kami menjawab Tuanku, ‘Kami masih mempunyai ayah yang sudah tua dan masih ada anaknya yang masih muda, yang lahir pada masa tuanya; kakaknya telah mati, dan hanya dia sendirilah yang tinggal dari mereka yang seibu, sebab itu ayah sangat mengasihi dia’.
Lalu Tuanku berkata kepada hamba-hambamu ini, ‘Bawalah dia kemari kepadaku, supaya mataku memandang dia’. Lagi Tuanku berkata kepada hamba-hambamu ini, ‘Jika adikmu yang bungsu itu tidak datang kemari bersama kalian, kalian tidak boleh melihat mukaku lagi’.
Setelah kami kembali kepada hambamu, ayah kami, maka kami memberitahukan kepadanya perkataan Tuanku itu. Kemudian ayah kami berkata, ‘Kembalilah kamu membeli sedikit bahan makanan bagi kita’.
Tetapi jawab kami, ‘Kami tidak dapat pergi ke sana, sebab kami tidak boleh melihat muka orang itu, apabila adik yang bungsu tidak bersama-sama kami’.
Kemudian berkatalah hambamu, ayah kami, ‘Kamu tahu, bahwa isteriku telah melahirkan dua orang anak bagiku; yang seorang telah pergi, dan aku telah berkata, “Tentulah ia diterkam oleh binatang buas, dan sampai sekarang aku tidak melihat dia kembali.
Jika anak ini kamu ambil pula dari padaku, dan ia ditimpa kecelakaan, maka tentulah kamu akan menyebabkan daku yang ubanan ini turun ke dunia orang mati karena nasib celaka’.”
Ketika itu Yusuf tidak dapat menahan hatinya lagi di depan semua orang yang berdiri di dekatnya. Lalu berserulah ia, “Suruhlah keluar semua orang dari sini.”
Maka tidak ada seorangpun yang tinggal di situ bersama-sama Yusuf, ketika ia memperkenalkan dirinya kepada saudara-saudaranya. Setelah itu menangislah ia keras-keras, sehingga kedengaran oleh orang-orang Mesir dan seisi istana Firaun.
Dan Yusuf berkata kepada saudara-saudaranya, “Akulah Yusuf! Masih hidupkah bapa?” Tetapi saudara-saudaranya tidak dapat menjawabnya, sebab mereka takut dan gemetar menghadapi dia. Lalu kata Yusuf kepada mereka, “Marilah mendekat.”
Maka mendekatlah mereka. Kata Yusuf lagi, “Akulah Yusuf, saudaramu, yang kalian jual ke Mesir. Tetapi sekarang janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri karena kalian menjual aku ke sini, sebab demi keselamatan hidup kalianlah Allah menyuruh aku mendahului kalian ke Mesir.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm. 105:16-17.18-19.20-21
Refr. Ingatlah akan karya Tuhan yang ajaib.
1. Ketika Ia mendatangkan kelaparan ke atas tanah Kanaan, dan menghancurkan seluruh persediaan makanan, diutus-Nya seorang mendahului mereka, yakni Yusuf yang dijual menjadi budak.
2. Kakinya diborgol dengan belenggu lehernya dirantai dengan besi, sampai terpenuhilah nubuat-Nya, dan firman Tuhan membenarkan dia.
3. Maka raja menyuruh melepaskan dia, dan penguasa para bangsa membebaskannya. Dijadikannya dia tuan atas istananya, dan pengelola segala harta kepunyaannya.
Bait Pengantar Injil Markus 15:1
Refr. Alleluya.
Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil. Alleluya.
Bacaan Injil Matius 10:7-15
"Kalian telah memperoleh dengan cuma-cuma, maka berilah pula dengan cuma-cuma."
Inilah Injil suci menurut Matius:
Pada waktu itu Yesus bersabda kepada keduabelas murid-Nya, “Pergilah dan wartakanlah: Kerajaan Surga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan.
Kalian telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berilah pula dengan cuma-cuma. Janganlah kalian membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu.
Janganlah kalian membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kalian membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya.
Apabila kalian masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak dan tinggallah padanya sampai kalian berangkat. Apabila kalian masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka.
Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun kepadanya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. Dan apabila seorang tidak menerima kalian dan tidak mendengarkan perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu, dan kebaskanlah debunya dari kakimu.
Aku berkata kepadamu: Sungguh, pada hari penghakiman tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya daripada kota itu.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS