POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Gonjang ganjing kembali menerpa tubuh Golkar. Partai berlambang pohon beringin itu kini dihantui isu perpecahan. Kursi ketua umum Partai Golkar yang diduduki Airlangga Hartarto pun mulai digoyang internal.
Adalah Dewan Pakar Partai Golkar yang menyulut bara. Mereka mendorong hasil Musyawarah Nasional atau Munas Partai Golkar 2019 yang memutuskan Airlangga sebagai bakal calon presiden (bacapres) untuk segera dievaluasi.
Adapun alasannya terkait gamangnya Golkar menentukan sikap politik menjelang Pilpres 2024. Kepemimpinanan Ketum Airlangga Hartarto dinilai tak leluasa menentukan sikap politik, senyatanya dia didapuk jadi Bacapres oleh Munas 2019.
Desakan Munaslub yang mewarnai isu kemelut di internal Golkar itu berembus kencang setelah Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono memimpin rapat pleno ke-VIII di kediamannya, Minggu (9/7/2023).
Baca juga: Airlangga Hartarto Digoyang Isu Kudeta, Dewan Pakar Golkar Wacanakan Munaslub
Baca juga: Ujang Komaruddin Beri Usul ke Airlangga, Golkar Sebaiknya Berkoalisi di Poros Prabowo Subianto
Rapat pleno Dewan Pakar tersebut, menurut anggota Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam, adalah dalam rangka menyusun rekomendasi agar hasil Munas 2019 dibatalkan.
"Saya minta dewan pakar harus membuat rekomendasi, meskipun ini sudah terlambat, tapi harus dikeluarkan, karena omongan saya ini sudah saya sampaikan sejak setahun lalu ke dewan pakar," ujar Ridwan dikutip Kompas.com, Senin (11/7/2023).
Evaluasi hasil Munas 2019, kata dia, mesti dilakukan karena saat ini partai Golkar tak leluasa menentukan sikap jelang Pilpres 2024.
Maka dari itu, sangat mungkin rekomendasi dari dewan pakar bakal berisi permintaan untuk mengganti bacapres Golkar dari Airlangga dengan figur lain.
Mekanisme tersebut bisa saja ditempuh melalui forum Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar. Pihaknya pun membuka kemungkinan bahwa Munaslub juga bisa mengarah pada pergantian posisi ketua umum Golkar.
"Jadi, munaslub dalam rangka mengubah keputusan Airlangga (agar ditentukan) bukan (sebagai) calon presiden. Bisa calon lain kan, apakah yang lainnya, saya endak sebut nama, nah itu bisa juga," ucap dia.
Dewan Pakar Partai Golkar akhirnya mengumumkan tiga rekomendasi hasil rapat pleno itu. Dewan pakar merekomendasikan kepada Golkar untuk segera membentuk poros koalisi baru dan Airlangga mendeklarasikan diri sebagai bacapres 2024.
Namun demikian, Dalam surat rekomendasi yang ditandatangani oleh Agung Laksono dan Sekretaris Dewan Pakar Partai Golkar Ganjar Razuni, tidak ada arahan menggelar munaslub untuk mencopot Airlangga sebagai ketua umum.
"Benar," ujar Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (11/7/2023).
Baca juga: NTT Memilih, Golkar Apresiasi Orias Petrus Moedak Maju Gubernur NTT
Baca juga: Partai Golkar NTT Menanti Keputusan MK Terkait Sistem Pemilu 2024
Berdasarkan surat ini, rekomendasi diberikan semata-mata untuk menegakkan wibawa, penyelamatan, dan perjuangan membesarkan Golkar, khususnya dalam upaya meraih kemenangan Partai Golkar dalam Pemilu 2024.
Adapun tiga rekomendasi Dewan Pakar Partai Golkar terdiri dari: