Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo
POS-KUPANG.COM, BORONG - Ribuan tanaman pohon pisang di seluruh wilayah Kabupaten Manggarai Timur (Matim) hingga saat ini masih diserang penyakit layu bakteri atau dikenal dengan penyakit darah.
Sebelumnya, para petani di Desa Compang Ndejing, Kecamatan Borong, mengeluh tanaman pisang yang dibudidayakan mereka diserang penyakit.
Antonius Tori salah seorang petani pisang kepada POS-KUPANG.COM, Minggu 9 Juli 2023, mengatakan, penyakit pada pisang ini muncul di tahun 2022 lalu dan kini penyakit itu tetap ada.
Baca juga: Tak Kunjung Digunakan, Gedung Pasar Rakyat Borong Manggarai Timur Terancam Mubazir
"Kami tidak tahu lagi sampai kapan, penyakit pada pisang ini segera berakhir," ujarnya.
Petani lainnya Wihelmus Jeramat, juga menyampaikan hal yang sama. Wihelmus mengaku pisang sebagai salah satu sumber untuk pendapatan ekonomi mereka, namun kini sumber itu sudah hilang.
"Pisang ini sebagai kebutuhan pokok kami. Kami dapat uang dari jual pisang ini, tapi sekarang kami sudah tidak bisa berdaya lagi. Hampir 2 tahun sudah tansman pisang diserang hama ini," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai Timur, Yohanes Sentis, SP kepada POS-KUPANG.COM, menerangkan, sehubungan dengan meningkatnya intensitas serangan penyakit layu bakteri atau dikenal dengan penyakit darah yang saat ini menyerang tanaman pisang, maka pihaknya juga telah mengimbau kepada seluruh masyarakat petani agar melakukan langkah preventif atau tindakan pencegahan terhadap meluasnya serangan penyakit ini.
Baca juga: Abrasi Terus Terjang Sungi Waebobo Borong, Anggota DPRD Manggarai Timur Minta Pemkab Normalisasi
Hal ini dengan tujuan untuk mengendalikan dan mengurangi penyebaran penyakit tersebut agar tidak menyebar ke tempat lain.
"terkait dengan antisipasi pencegahan penyakit tersebut, kita juga sudah memberikan surat imbauan kepada gereja-gereja untuk dibacakan pada setiap hari minggu pada saat ibadah. Begitu juga akan diberikan kepada mesjid-mesjid untuk diumumkan,"ujarnya.
Sentis juga menjelaskan, adapun gejala-gejala serangan penyakit layu bakteri yakni daun tanaman berubah warna menjadi kuning, jantung buah pisang mengering, mengkerut dan menghitam.
Baca juga: Kasus Rabies Semakin Meningkat, Kecamatan Borong Sosialisasi Terkait Pencegahan Penularan Rabies
Selain itu, bagian dalam batang pisang berwarna coklat kemerahan dan bagian dalam buah berlendir dan berwarna coklat kemerahan dan sama sekali tidak bisa dikonsumsi.
Dijelaskan Sentis adapun tindakan pencegahan yang disarankan antara lain yakni menggunakan bibit pisang yang bebas penyakit. Cegah serangga penular atau pembawa penyakit dengan cara membungkus buah dan jantung pisang.
Potong segera jantung pisang setelah sisir buah terakhir saat keluar/muncul. Menggunakan alat pertanian yang steril dan tidak boleh menggunakan alat-alat pertanian dari luar atau tidak membiarkan pembeli memotong sendiri tanaman pisang karena diduga alat-alat pertanian tersebut telah digunakan untuk memotong tanaman yang terserang di tempat lain.
Baca juga: 40 Perusahaan di Manggarai Timur Bimtek bersama Dinas Nakertrans Matim
Melakukan sanitasi pada tanaman dengan cara pemangkasan daun yang sudah kering dan membersihkan area kebun agar tidak lembab.